Khofifah Sebut 4,7 Juta Orang Naik Trans Jatim, Klaim Sumbang PAD Rp 20,4 M!

Reporter : -
Khofifah Sebut 4,7 Juta Orang Naik Trans Jatim, Klaim Sumbang PAD Rp 20,4 M!
TRANS JATIM: Khofifah bersama Al Barra menjajal Bus Trans Jatim Koridor VI. | Foto: Barometerjatim.com/HPJ

MOJOKERTO | Barometer Jatim – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyebut sebanyak 4.715.809 orang melakukan mobilitas menggunakan Trans Jatim di lima koridor sepanjang Januari-Desember 2024 dan menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 20.439.000.000 yang dihasilkan dari tiket.

"Angka ini belum maksimal, mengingat Koridor IV dan V belum genap 1 tahun beroperasi," katanya saat meresmikan Bus Trans Jatim Koridor VI dengan rute Mojokerto-Sidoarjo di Terminal Mojosari, Jalan Brawijaya, Pungging, Kabupaten Mojokerto, Senin (26/5/2025).

Menurut Khofifah, layanan Bus Trans Jatim Koridor VI Mojokerto-Sidoarjo ini sekaligus menjawab harapan serikat buruh, khususnya mereka yang bekerja di Kawasan Ngoro industri.

"Transportasi memiliki peran yang sangat vital dalam pembangunan sebuah daerah. Inilah jawabannya mudah-mudahan memberi manfaat yang besar bagi masyarakat," katanya.

Nantinya, akan ada 14 armada bus yang dinamakan “Patih Gajah Mada” membawa efek berganda. Tidak sekedar mempermudah mobilitas, melainkan turut meningkatkan ekonomi masyarakat.

Saat ini, layanan bus Trans Jatim memiliki lima koridor yang aktif beroperasi. Yakni Koridor I (Sidoarjo-Surabaya-Gresik), Koridor II (Mojokerto-Surabaya), Koridor III (Mojokerto-Gresik), Koridor IV (Gresik-Lamongan), dan Koridor V (Surabaya-Bangkalan).

Sedangkan terkait penambahan rute baru Trans Jatim Koridor VI, tandas Khofifah, merupakan komitmen Pemprov Jatim sebagai wujud Jatim Akses yang tertuang dalam Nawa Bhakti Satya.

"Penambahan layanan rute Koridor VI yang baik dan terintegrasi akan meningkatkan produktivitas, memperluas akses ke berbagai fasilitas serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.

Manfaat lain, tandas Khofifah, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi warga khususnya Kabupaten Mojokerto utamanya menghubungkan wilayah Gerbangkertasusila.

Moda transportasi publik ini, lanjut Khofifah, juga menjadi solusi sejumlah persoalan. Yakni Kecelakaan, kemacetan, dan infrastruktur yang kurang memadai serta perbedaan masalah di setiap daerah.

Karena itu, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan setiap daerah untuk berinovasi mewujudkan transportasi yang berkelanjutan dan inklusif.

Dia berharap, adanya inovasi dan perubahan pelayanan pada angkutan umum, dapat meningkatkan kembali rasa percaya masyarakat untuk menggunakan fasilitas umum yang telah diberikan.

"Dari perubahan tersebut dapat memberikan dampak nyata mulai dari mengurangi kecelakaan, kemacetan dan meningkatkan ekonomi Masyarakat sekitar," ucapnya.

Sementara itu Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra menyambut baik kolaborasi provinsi dan kabupaten yang dipimpinnya dalam membangun layanan angkutan umum modern dan berkelanjutan.

“Hadirnya layanan Trans Jatim menjadi urat nadi ekonomi sekaligus percepatan pembangunan daerah. Sebab, jalur yang dilewati meliputi berbagai sektor, mulai perdagangan, rumah sakit, industri, sekolah dan pasar tradisional,” katanya.

Layanan Trans Jatim, ucap Al Barra, tidak hanya modern, mudah, dan nyaman tapi juga ramah di kantong. Penumpang umum cukup mengeluarkan uang Rp 5.000, sedangkan pelajar/santri Rp 2.500.

Trans Jatim beroperasi mulai pukul 05.00-21.00 WIB. Setelah diresmikan, Bus Trans Jatim Koridor VI gratis mulai 27 Mei-2 Juni 2025.{*}

| Baca berita Trans Jatim. Baca tulisan terukur Retna Mahya | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.