Tinjau Musibah Pacitan, Jokowi Kunjungi Kampung SBY

TINJAU LOKASI LONGSOR: Gubernur Jatim, Soekarwo (kanan) mendampingi Presiden Jokowi saat meninjau lokasi longsor dan banjir di Pacitan, Sabtu (9/12). | Foto: Ist
PACITAN, Barometerjatim.com Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau beberapa lokasi terdampak banjir dan tanah longsor di Pacitan, Sabtu (9/12). Wilayah yang kali pertama dikunjungi yakni kampung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Desa Ploso.
Dalam kunjungannya di desa tersebut, Jokowi membagikan 650 paket bantuan bagi masyarakat korban banjir. Paket berisikan beras, kopi, gula pasir, teh celup, minyak goreng, pasta gigi, sabun, mie instan dan detergen.
Presiden juga meninjau beberapa rumah yang rusak berat. Beberapa rumah yang rusak, saat ini sudah dilakukan perbaikan yang dilakukan anggota TNI. Selain itu, Jokowi juga melihat secara langsung kondisi Sungai Grindulu yang menjadi salah satu sumber banjir.
Baca: Usai Tapal Kuda, Jokowi Turun ke Wilayah Mataraman
Hanya sekitar 15 menit di lokasi, Jokowi yang didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jatim, Soekarwo melanjutkan perjalanan ke ke Ponpes Tremas, Kecamatan Arjosari.
Sementara itu jumlah pengungsi musibah banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pacitan semakin berkurang. Hingga 8 Desember menjadi sebanyak 8.019 atau berkurang 50 persen dibandingkan pada 4 Desember sebanyak 16.953 orang. Sedangkan Jumlah korban meninggal dunia dan ditemukan sebanyak 25 jiwa.
"Jumlah pengungsi semakin berkurang karena sebagian besar masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan yang masih mengungsi sebagian besar karena rumah rusak total akibat banjir dan tanah longsor," terang Soekarwo.
Perbaikan Infrastruktur
Di sisi lain, pasca bencana banjir dan tanah longsor Pemprov Jatim fokus memulihkan semua infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan. Selain itu juga dilakukan perbaikan rumah dan penanganan terhadap warga.
Berbagai upaya dan penanganan dilakukan di antaranya percepatan penanganan korban terdampak, pendataan kerusakan dan kerugian akibat bencana, dan penanganan darurat kerusakan akibat bencana.
Selain itu, dilakukan pembersihan sampah pada fasilitas sosial dan fasilitas umum yang terkena dampak bencana, percepatan pemulihan aktifitas perekonomian dan sosial masyarakat yang terkena dampak bencana.
Dijelaskan Soekarwo, pemulihan infrastruktur sudah berjalan dengan baik dan progres sesuai rencana. Hal tersebut terlihat dari beberapa ruas jalan, yang sebelumnya tertutup tanah dan mengalami beberapa kerusakan, saat ini kondisinya sudah diperbaiki.
"Masyarakat sudah bisa menggunakannya untuk aktifitas sehari-hari," jelas Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo.
Baca: Presiden: Lahan Tak Dimanfaatkan, SK IPHPS Dicabut
Sesuai dengan data yang dihimpun Pemkab Pacitan, kerugian sementara mencapai hampir Rp 600 milliar. Jumlah kerugian tersebut berdasarkan hitungan tim gabungan, termasuk melibatkan juru taksir dari fakultas teknik setempat.
Pemprov Jatim juga memberikan tunjangan hidup sebesar Rp 900 ribu/jiwa/bulan selama tiga bulan. Tunjangan diberikan bagi masyarakat yang rumahnya rusak dan tidak bisa bekerja.
"Pemprov Jatim langsung mengeluarkan anggaran belanja untuk rehab ini dan maksimal 20 hari berikutnya pembangunan rumah sudah harus selesai," tandasnya.