Kawasan Heritage Jadi Sasaran Turis, 18 Kapal Pesiar Bakal Bersandar di Surabaya

SURABAYA | Barometer Jatim – Surabaya menjadi salah satu primadona tujuan kapal pesiar internasional untuk bersandar. Hal itu karena Kota Pahlawan memiliki beragam tujuan wisata mulai dari edukasi hingga sejarah yang bisa dinikmati semua wisatawan, terlebih turis mancanegara.
Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Farah Andita Ramdhani mengatakan, sebanyak 18 kapal pesiar atau cruise dijadwalkan akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sepanjang 2025.
Selama Januari hingga awal Februari 2025, Disbudporapar sudah menerima tiga kali kunjungan kapal pesiar. Terbaru kunjungan turis mancanegara dari kapal pesiar AIDAstella di Balai Kota Surabaya, Senin (3/2/2025).
"Ini adalah kunjungan kapal pesiar ketiga yang datang masuk ke Surabaya di awal 2025. Total dalam satu tahun ini, dijadwalkan 18 kapal pesiar akan datang," ujarnya.
Dengan jadwal sandarnya kapal pesiar di Surabaya, Farah menargetkan jumlah kunjungan turis mancanegara mencapai ribuan orang. Sebab, dalam satu kali kunjungan jumlah turis mencapai ratusan orang.
"Kalau total turisnya bisa mencapai ribuan, karena jumlah yang mengikuti tur (paket wisata) berbeda-beda setiap cruise. Ada pula dari mereka (turis) yang memilih jalan-jalan sendiri, semuanya kami fasilitasi," katanya.
Fasilitas Pendukung
Farah menyampaikan, pihaknya telah mempersiapkan segala fasilitas pendukung untuk menyambut kedatangan turis mancanegara dari kapal pesiar tersebut. Mulai dari persembahan atraksi budaya lokal hingga kegiatan yang menarik telah disiapkan.
"Seperti di balai kota ini, kami menyambut para turis dengan tarian Goyang Jeder asli Kota Surabaya. Tujuannya, tentu mengenalkan budaya lokal yang atraktif dan menarik," terangnya.
Selain itu, lanjut Farah, ada banyak destinasi wisata sejarah yang bisa dijelajahi para turis. Karena itu, destinasi atau paket wisata yang ditawarkan banyak berkunjung ke bangunan cagar budaya dan bersejarah.
Adapun tempat-tempat yang dikunjungi para turis antara lain Balai Kota, Pasar Genteng, Hotel Mojopahit, Tugu Pahlawan, Arca Joko Dolog, Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, dan Kota Lama.
"Melihat Kota Surabaya itu kuat di wisata sejarah dan belanjannya. Untuk itu, bersama pihak tour travel kami banyak mengajak turis mancanegara ke bangunan yang mengandung banyak nilai sejarah. Selain itu, kebanyakan turis juga tertarik dengan sejarah kota atau negara yang sedang dikunjungi," jelasnya.
GOYANG JEDER: Sambut turis di Balai Kota Surabaya dengan tarian Goyang Jeder. | Foto: Barometerjatim.com/HPS
Farah berharap, kunjungan turis dari kapal pesiar selama 2025 akan memberikan kontribusi yang besar terhadap sektor ekonomi. Mengingat penumpang yang turun selalu berjumlah besar.
"Pasti dengan meningkatnya kunjungan wisatawan terutama mancenegara akan berdampak pada perputaran ekonomi, karena mereka melalukan pembelian pada UMKM, tour guide yang mendampingi hingga kendaraan yang disewa berasal dari Kota Surabaya. Jadi setiap kunjungan akan berdampak pada peningkatan ekonomi secara linier," harapnya.
Selain itu, tambah Farah, Disbudporapar terus melakukan upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan setiap tahunnya. Di antaranya bekerja sama dengan tour operator, merawat destinasi wisata yang berkaitan dengan sejarah dan sebagainya.
"Karena sejauh ini, wisata sejarah menjadi daya tarik utama saat wisatawan berkunjung ke Kota Surabaya. Kami terus mereservasi dan memfasilitasi itu dengan baik," ucapnya.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur