Ekonomi Surabaya Tumbuh 5,43%, Ciptakan Nilai Tambah Terbesar 24,10%!
SURABAYA | Barometer Jatim – Meski pertumbuhan ekonominya bukan yang tertinggi di antara 38 kabupaten/kota di Jatim, penciptaan nilai tambah Surabaya kota yang dipimpin Eri Cahyadi tercatat yang terbesar di triwulan II 2024.
“Dilihat dari penciptaan nilai tambah, Kota Surabaya terbesar dengan memberikan kontribusi 24,10%,” terang Kepala BPS Jatim, Zulkipli dalam paparan rilisnya, Selasa (5/11/2024).
Di bawah Surabaya dalam 5 besar penciptaan nilai tambah yakni Kabupaten Sidoarjo 9,30%, Kabupaten Pasuruan 6,27%, Kabupaten Gresik 5,93%, dan Kota Kediri 5,18%. Sedangkan terendah yakni Kota Mojokerto 0,27%.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, posisi kelima daerah tersebut masing-masing Kota Surabaya 5,43%, Kabupaten Sidoarjo 5,47%, Kabupaten Pasuruan 5,40%, Kabupaten Gresik 4,06%, dan Kota Kediri 3,60%. Kelimanya masih di bawah Kabupaten Lamongan yang memuncaki pertumbuhan ekonomi 7,61%.
Sementara dalam wilayah provinsi, Jatim mendulang pertumbuhan ekonomi 4,91% pada triwulan III 2024 (y-on-y). Sedangkan tertinggi se-Pulau Jawa dicatat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tumbuh 5,05%, bahkan di atas nasional (4,95%).
“Secara y-on-y ekonomi Jatim tumbuh 4,91%. Pertumbuhan tertinggi di Pulau Jawa terjadi di Provinsi DI Yogyakarta 5,05%, kemudian diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Banten yang tumbuh masing-masing 4,93%,” papar Zulkipli.
Namun jika dilihat secara q-to-q, kinerja ekonomi Jatim tumbuh 1,72 persen dan tertinggi di Jawa. Disusul Jawa Tengah 1,05%, Banten 0,96%, Jawa Barat 0,49%, DIY 0,31, dan DKI Jakarta 0,25%.
Kemudian dilihat dari sumber perekonomian Jatim menurut pengeluaran, terang Zulkipli, secara y-on-y kontributor pertama yakni komponen ekspor barang dan jasa dengan andil 5,79%.
“Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga memberikan andil sumber pertumbuhan terbesar kedua, yaitu 2,99%,” tandasnya.
Lalu terkait kontribusi terhadap perekonomian nasional, data BPS Jatim mencatat, DKI Jakarta masih tertinggi dengan kontribusi 29,08%, disusul Jatim 25,55%, Jawa Barat 22,39%, Jawa Tengah 14,50%, Banten 6,95%, dan DIY 1,54%.
“Kita lihat bagaimana perekonomian di Pulau Jawa pada triwulan III 2024 ini. Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa, Jatim merupakan penyumbang perekonomian terbesar kedua dengan kontribusi sebesar 25,55%,” ucap Zulkipli.{*}
- PENCIPTAAN NILAI TAMBAH KAB/KOTA DI JATIM (Triwulan II 2024)
1. Kota Surabaya: 24,10%
2. Kabupaten Sidoarjo: 9,30%
3. Kabupaten Pasuruan: 6,27%
4. Kabupaten Gresik: 5,93%
5. Kota Kediri: 5,18%
6. Kabupaten Malang: 4,34%
7. Kabupaten Mojokerto: 3,56%
8. Kabupaten Banyuwangi: 3,49%
9. Kabupaten Bojonegoro: 3,33%
10. Kabupaten Jember: 3,29%
11. Kota Malang: 3,12%
12. Kabupaten Tuban: 2,66%
13. Kabupaten Lamongan: 1,74%
14. Kabupaten Jombang: 1,72%
15. Kabupaten Kediri: 1,70%
16. Kabupaten Tulungagung: 1,63%
17. Kabupaten Blitar: 1,57%
18. Kabupaten Probolinggo: 1,52%
19. Kabupaten Sumenep: 1,48%
20. Kabupaten Lumajang: 1,39%
21. Kabupaten Nganjuk: 1,16%
22. Kabupaten Bangkalan: 0,91%
23. Kabupaten Bondowoso: 0,88%
24. Kabupaten Situbondo: 0,88%
25. Kabupaten Ponorogo: 0,88%
26. Kabupaten Sampang: 0,81%
27. Kabupaten Madiun: 0,78%
28. Kabupaten Magetan: 0,77%
29. Kabupaten Ngawi: 0,77%
30. Kabupaten Trenggalek: 0,76%
31. Kabupaten Pamekasan: 0,73%
32. Kota Batu: 0,72%
33. Kabupaten Pacitan: 0,66%
34. Kota Madiun: 0,58%
35. Kota Probolinggo: 0,48%
36. Kota Pasuruan: 0,35%
37. Kota Blitar: 0,29%
38. Kota Mojokerto: 0,27%
| Baca berita Pemprov Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur