Nasdem Harap Ketua DPRD Surabaya Kader PDIP yang NU

PIKIRKAN WARGA NU: Imam Syafi'i (kanan) di acara ISNU Jatim. Berharap ketua dewan dari NU | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS SURABAYA, Barometerjatim.com Sabtu (24/8/2019) lusa, 50 anggota DPRD Surabaya terpilih hasil Pileg 2019 -- termasuk tersangka dugaan korupsi dana Jaring Aspirasi Masyarakat (Jasmas) Pemkot Surabaya, Ratih Retnowati -- dilantik. Sesuai UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) jabatan ketua dewan menjadi hak Parpol pemenang Pileg. Artinya, ketua DPRD Surabaya periode 2019-2014 akan dijabat anggota dewan dari PDI Perjuangan sebagai Parpol pemenang di Kota Pahlawan dengan raihan 15 kursi -- sama dengan perolehan kursi di Pileg 2014. Sedangkan empat kursi wakil ketua menjadi hak Fraksi Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golkar, masing-masing memiliki lima kursi. Kendati tak mendapat jatah kursi pimpinan dewan, Partai Nasdem (tiga kursi) berharap PDIP bisa menempatkan kadernya yang akan menjabat ketua dewan dari kalangan Nahdliyin alias warga NU. "Meski tidak harus juga, namun kalau bisa itu malah bagus," kata politikus Nasdem, Imam Syafi'i usai gladi bersih pelantikan anggota DPRD Surabaya, Rabu (21/8/2019). Pertimbangan Imam kenapa berharap Nahdliyin yang ditempatkan PDIP, sebab warga NU di Surabaya masih banyak kehidupannya di level menengah ke bawah. "Maka itu menjadi tugas berat. Kalau kita ngomong gerakan masyarakat Surabaya, ya Nahdliyin yang terbanyak di dalamnya," imbuh penasihat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim tersebut. Imam menuturkan, legislator merupakan mitra dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang berarti komunikasi antara eksekutif dan legislatif harus terjalin mesra. Belajar dari periode lalu, kata Imam, justru mempertontonkan belum adanya kekompakan. "Antara wali kota (Tri Rismaharini) dengan ketua DPRD (Armuji) kurang check and balances, meski satu partai (PDIP)," ucapnya. DPRD, tambah Imam, haruslah bersifat kritis karena mempunyai peran penting dalam mengemban amanah warga Surabaya. "Kita ingin jadi mitra kritis, karena dewan punya peran penting, sesuai dengan tagline 100 tahun Indonesia SDM maju dan unggul," tuntasnya. ยป Baca Berita Terkait DPRD Surabaya