Positif Narkoba, Direktur MCW Bakal Direhabilitasi

TERJERAT NARKOBA: Direktur Madura Corruption Watch (MCW) Syukur saat tampil di salah satu stadiun televisi nasional (kiri) dan ketika terkena razia Sat Reskoba Polrestabes Surabaya. | Foto: Ist
SURABAYA, Barometerjatim.com Aktivis anti-korupsi asal Madura, Syukur (41) yang terjaring razia Sat Reskoba Polrestabes Surabaya bersama dua perempuan, Riya Suciya dan Novita Sari, Rabu (26/7) lalu, tidak ditahan. Dia hanya ditetapkan sebagai pengguna dan akan menjalani rehabilitasi di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Yang bersangkutan hanya pengguna. Kami tidak menemukan adanya barang bukti sabu. Maka secara prosedur dia akan menjalani assesment. Akan kami limpahkan ke BNN untuk proses rehabilitasi," terang Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya, AKBP Roni Faisal Saiful Faton.
Begitu juga dengan dua teman perempuan Syukur yang setelah dites urine juga positif mengkonsumsi narkoba. Mereka sama-sama bakal menjalani proses rehabilitasi. "Dia (Syukur) mengaku aktif mengkonsumsi narkoba dan obat penenang," ucapnya.
Baca: Bongkar Jaringan Narkoba di Lapas, BNN Terganjal Ponsel
Di Madura, Syukur diketahui sebagai aktivis anti-korupsi dan menjabat direktur Madura Corruption Watch (MCW). Namanya mulain tenar sejak penangkapan mantan Bupati Bangkalan, Fuad Amin Imron medio 2015.
Syukur juga pernah diundang menjadi narasumber di acara talk show salah satu stasiun televisi nasional yang mengangkat isu korupsi. "Memang benar yang bersangkutan ini merupakan direktur LSM anti-korupsi di MCW," sambung Roni.
Syukur berserta Riya Suciya dan Novita Sari Rahma Sistianik terjaring razia Sat Reskoba Polrestabes Surabaya. Ketiganya kemudian digelandang untuk menjalani tes urin dan hasilnya positif mengkonsumsi narkoba.
Dalam razia gabungan tersebut, Riya diamankan di Metro House, Jalan Duku Kupang Barat. Sementara Syukur dan Novita yang mengaku pasangan sirih berada satu kamar di tempat kos di Jalan Sriwijaya.