Bangun Ekosistem AI dan Kewirausahaan di Kampus, Maxy Academy Gelar Seminar Nasional

Reporter : -
Bangun Ekosistem AI dan Kewirausahaan di Kampus, Maxy Academy Gelar Seminar Nasional
SEMINAR NASIONAL: Maxy Academy gelar seminar membangun ekosistem AI dan kewirausahaan nasional. | Foto: ROY

SURABAYA | Barometer Jatim – Berkolaborasi dengan TBN Indonesia dan Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom), Maxy Academy mengadakan seminar dan konsultasi nasional perguruan tinggi bertajuk "Membangun Ekosistem AI & Kewirausahaan Nasional”, Kamis (20/6/2024).

Acara digelar di Ruang Auditorium Lantai 6 Gedung R Ing Soekonjono Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang dihadiri jajaran Ketua Prodi, Ketua Jurusan, dan Dekan dari berbagai universitas di Jawa Timur.

Rangkaian acara terdiri dari seminar nasional dan dua talkshow. Acara seminar nasional sendiri dibawakan Prof Dr Saiful Bukhori, profesor di bidang AI dan Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Jember bertajuk “Membangun Ekosistem AI di Perguruan Tinggi”.

Talkshow pertama bertema “AIpreneur: Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri” yang dibawakan Chairman TBN Indonesia, Teddy Hartono dan CTO Maxy Academy, Andy Febrico Bintoro. Sedangkan talkshow kedua dibawakan Donny Susanto Witono dari Akusehat.ai.

Bangun Kesadaran soal AI

Artificial Intelligence atau AI akhir-akhir ini sering diketahui sebagai suatu hal yang akan menggantikan manusia dalam melakukan pekerjaan, inilah yang melatarbelakangi diadakannya seminar ini.

Sebagaimana seminar dan konsultasi nasional ini bertujuan untuk membangun kesadaran terkait perkembangan AI dan dampaknya, serta bagaimana mengintegrasikan AI dalam kehidupan sehari-hari sehingga prestasi mahasiswa dapat meningkat. 

SAMBUT ANTUSIAS: Seminar nasional Maxy Academy, diikuti berbagai universitas di Jatim. | Foto: ROY

Sekretaris I Aptikom Jatim, Yoyon Arie Budi S menjelaskan bahwa tingkat prestasi mahasiswa memengaruhi pola pikir mahasiswa terkait masa depan mereka di dunia karir.

“Mahasiswa itu ada dua macam. Untuk yang prestasinya tinggi, biasanya memiliki kecenderungan untuk mendirikan usaha sendiri. Namun untuk yang prestasinya rendah cenderung berkeinginan untuk menjadi pegawai,” ucapnya.

Dilansir dari situs MPR dan Catatan Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini Indonesia baru mencapai rasio kewirausahaan sebesar 3,47%. Jika dibandingkan dari rasio wirausaha di Singapura yang telah mencapai 8% misalnya, Indonesia masih tertinggal jauh.

Angka ini tergolong rendah, sebab rasio kewirausahaan merupakan prasyarat Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045 dan harus mencapai angka minimal sebesar 4ri populasi penduduk.

“Dengan adanya AI, kita sebaiknya tidak merasa tersisihkan dengan eksistensi AI yang terus berkembang seiring berjalannya waktu,” ujar CTO Maxy Academy, Andy Febrico Bintoro.

“Justru kita harus bisa pakai AI untuk bantu kita jadi lebih baik. Bisa jadi lebih efisien, bisa membuka lebih banyak peluang dalam usaha,” sambungnya.

Seminar dan konsultasi nasional ini juga bertujuan membentuk kerja sama antaruniversitas utamanya Prodi yang berhubungan dengan teknologi dan informatika, mengingat merekalah yang menjadi frontliner perkembangan teknologi AI yang terjadi selama beberapa tahun terakhir.

Tidak hanya di Surabaya, seminar ini juga akan diadakan di Bandung (28/6/2024) dan Jakarta (29/6/2024).

Diharapkan setelah acara ini berakhir, universitas-universitas di Indonesia akan lebih siap menghadapi perkembangan teknologi dan dapat memanfaatkannya sebaik mungkin, untuk meningkatkan prestasi mahasiswa dan membantu mahasiswa membentuk masa depan yang cemerlang menuju Indonesia Emas 2045.{*}

| Baca berita Kampus. Baca tulisan terukur Retna Mahya | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.