Atasi Krisis Tenaga Digital, Maxy Academy Jadi Official Partner Kampus Merdeka MSIB Batch 4
SURABAYA, Barometer Jatim – Maxy Academy (PT Linkdataku Solusi Indonesia), sebuah perusahaan rintisan bidang Edu-Talent Technology, resmi menjadi mitra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Kampus Merdeka Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
Kampus Merdeka program MSIB, merupakan salah satu program revolusioner yang dicetuskan Mendikbudristek, Nadiem Makarim. Program MSIB ini dirancang agar mahasiswa Indonesia dapat melakukan magang dan mendapatkan real life case sebelum lulus sarjana.
Program ini sekaligus untuk mengantisipasi prediksi Bank Dunia, yang menyebut Indonesia akan mengalami kekurangan lebih dari 9 juta tenaga digital di 2030.
Pemerintah berupaya mengatasi hal tersebut dengan mengadakan berbagai program berkualitas dalam perguruan tinggi agar menghasilkan banyak tenaga ahli di bidang digital dan teknologi, serta mengurangi kesenjangan antara dunia pendidikan dan pekerjaan.
Hal ini dilakukan agar Indonesia mampu menjadi salah satu negara pemimpin dunia di 2030 dan menuju Indonesia Gemilang 2045.
Chief Technology Officer dari Maxy Academy, Andy Febrico Bintoro menuturkan, program Kampus Merdeka MSIB di Maxy Academy dapat membantu para mahasiswa semester V hingga semester akhir dengan memberikan program Rapid Development Bootcamp selama lima bulan.
“Selama bootcamp berlangsung mahasiswa berkesempatan mengikuti sesi lomba kompetisi dan hackathon,” kata Andy dalam keterangannya, Sabtu (8/1/2023).
Sedangkan tema yang diusung, lanjut Andy, merupakan real case project dari perusahaan-perusahaan teknologi ternama di Indonesia. Hal ini sangat penting karena pada zaman digitalisasi yang ada, mahasiswa dibutuhkan untuk memiliki kemampuan critical thinking dan problem solving.
Sementara itu Chief Executive Officer dari Maxy Academy, Isaac Nugraha Munandar menjelaskan, tujuan dari program Rapid Development Bootcamp dari Maxy Academy adalah menjadi sarana bagi mahasiswa agar nantinya mampu beradaptasi di dunia kerja dan memiliki technical skill, yakni Rapid Backend Development, Rapid Frontend Development, dan Rapid UI/UX.
“Skill tersebut dibutuhkan oleh perusahaan setelah lulus berkuliah dan tentunya mampu menjadi bagian penting bagi Indonesia maju di 2030,” katanya.
Penandatanganan kerja sama ini akan dilaksanakan secara serentak pada Februari 2023 bersamaan dengan Kemendikbudristek, Kampus Merdeka, dan semua mitra program MSIB.{*}
» Baca berita terkait Pendidikan. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi.