Sekber Golkar: 70 Persen Tanah Kita Dikuasai Asing
TUMPENG DEKLARASI: Lily Wahid memotong tumpeng saat deklarasi Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) di Surabaya, Jumat (20/10). | Foto: Barometerjatim.com/BAYAN AP
SURABAYA, Barometerjatim.com Memprihatinkan. Selepas Indonesia merdeka dari dari penjajahan Belanda, saat ini justru masuk era penjajahan lain. Salah satu wujudnya adalah 70 persen tanah di negara ini dikuasai asing.
Itu yang menjadi alasan kita mendirikan sekretariat bersama Golongan Karya, ucap Lily Wahid saat menghadiri deklarasi Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) di Surabaya, Jumat (20/10).
Di Pasal 33, dulu bumi, air dan sumber daya yang dikuasai untuk rakyat. Sekarang siapapun bisa memiliki, tutur salah seorang deklarator Sekber Golkar tersebut.
Baca: 10 Tahun, Pakde-Gus Ipul Gagal Entas Kemiskinan Perdesaan
Karena itu Sekber Golkar mendorong agar kembali ke Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebelum mengalami amandemen sebagai dasar tatanan pemerintahan.
"Kondisi bangsa saat ini memerlukan tindakan untuk kembali kepada cita-cita kemerdekaan bangsa. Karena hari ini sudah kembali kepada cita-cita kemerdekaan, terangnya.
Lily menegaskan, jika kembali ke UUD 1945, maka otomatis tatanan pemerintahan juga ikut berubah, dimana MPR sebagai lembaga tertinggi negara yang bisa menentukan nasib bangsa ke depan. Namun mekanismenya memang harus melalui Parpol, paparnya.
Baca: Dua Mantan Tokoh PKB Hadiri Pertemuan Tim Khofifah
Sementara Ketua Umum Sekber Golkar, Zulkifli Eko Mei mengungkapkan, alasan pendirian Sekber ini untuk mengembalikan jati diri bangsa, yakni kembali ke demokrasi Pancasila musyawarah mufakat. Bukan seperti sekarang one man one vote seperti sekarang, tuturnya.
Zulkifli mengatakan, politik saat ini bersifat transaksional, siapa yang memiliki uang bisa maju dalam Pemilu. Sementara mereka yang berkualitas, namun tak memiliki dana justru tak mempunyai kesempatan. Demokrasi Pancasila enggak seperti itu, katanya.
Lewat Sekber Golkar, pihaknya akan berupaya membangun kesadaran berbangsa bernegara guna mengembalikan jati diri bangsa yakni Pancasila. Kita akan bentuk wadah ini hingga ke daerah-daerah, pungkasnya.