Asyik! 408.792 Anak Surabaya Kantongi KIA, Bisa Buat Bayar Suroboyo Bus hingga KatePay Rek

Reporter : -
Asyik! 408.792 Anak Surabaya Kantongi KIA, Bisa Buat Bayar Suroboyo Bus hingga KatePay Rek
KIA: Siswi di Surabaya tunjukkan Kartu Identitas Anak. Banyak Manfaatnya lho.. | Foto: Barometerjatim.com/IST

SURABAYA, Barometer Jatim – Pemkot Surabaya terus mendistribusikan Kartu Identitas Anak (KIA). Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), hingga kini sudah ada 408.792 anak yang memiliki kartu tersebut.

“Jumlah ini merupakan 52,74 persen dari total anak di Surabaya, yang sekaligus melebihi target nasional sebesar 40 persen,” terang Kepala Dispendukcapil Surabaya, Agus Imam Sonhaji di ruang kerjanya, Jumat (10/2/2023).

Menurut Agus, sesuai Permendagri No 2 tahun 2016, fungsi KIA untuk identitas penduduk bagi anak usia di bawah 17 tahun, karena mereka juga penduduk yang punya hak konstitusional untuk memiliki dokumen identitas penduduk. Selain itu, dalam Permendagri diamanatkan perluasan fungsi KIA supaya tidak hanya menjadi kartu identitas penduduk.

“Nah, di Kota Surabaya fungsinya diperluas untuk membahagiakan masyarakat atas arahan Bapak Wali Kota (Eri Cahyadi). Jadi, KIA Surabaya juga bisa untuk pembayaran atau transaksi nontunai dengan dukungan aplikasi yang biasa kita sebut KatePay,” kata Agus.

“Ini adalah metode pembayaran nontunai untuk membeli jajanan dan minuman di kantin sekolah di Surabaya. Bahkan, KIA Surabaya juga bisa dipakai untuk pembayaran naik Surabaya bus,” tandasnya.

Saat ini, menurut Agus, belum semua sekolah di Surabaya menerapkan program pembayaran nontunai berbasis KIA dengan KatePay. Banyak sekolah masih pada tahap sosialisasi dengan dibantu Dinas Pendidikan.

“Yang sudah menerapkan Katepay ini ada SMP 42, SMP Khadijah, SMP 3, dan SMP 28. Kita berharap ke depannya semua sekolah bisa menerapkan ini,” katanya.

Agus menegaskan, KatePay ini sangat banyak manfaatnya bagi anak-anak. Pertama, mereka bisa terbiasa menggunakan sistem pembayaran nontunai yang terus digalakkan pemerintah.

Kedua, dengan transaksi non tunai akan mempermudah memantau atau mengontrol uang saku yang diberikan kepada anak-anak. Ketiga, menjadi sinergi kuat antara Perangkat Daerah Pemkot Surabaya dan stakeholder untuk terus berkolaborasi mewujudkan anak-anak yang cerdas dan sehat.

“Jadi, orang tua bisa memanfaatkan KatePay yang terintergrasi dengan KIA agar anak-anak terjaga ketika membelanjakan uang jajannya di sekolah (kantin/koperasi), karena makanannya dalam pengawasan dinas terkait dari gizi maupun hegienitasnya serta tastenya,” tuturnya.

“Di samping itu, anak bisa jadi pintar mengatur pengeluaran dan aman dari pemalakan teman atau orang lain karena tidak membawa uang cash,” ucap Agus.

Cara Dapatkan KIA

Lantas, bagaimana cara mendapatkan KIA? Agus menjelaskan, pemohon mengajukan permohonan kartu identitas anak secara mandiri, dan bisa pula dibantu oleh kelurahan untuk mendaftarkan permohonan kartu identitas anak.

Selanjutnya, pemohon menggunggah dokumen persyaratan dalam bentuk PDF yang dapat dilakukan secara mandiri maupun dibantu kelurahan pada aplikasi Klampid New Generation (KNG).

“Lalu, pemohon melakukan validasi permohonan pada aplikasi KNG. Kemudian, pemohon menerima dan mencetak e-kitir sebagai tanda bukti pengurusan pelayanan kartu identitas anak,” imbuhnya.

Proses selanjutnya, petugas registrasi Disdukcapil Surabaya melakukan verifikasi terhadap kelengkapan berkas permohonan di aplikasi KNG. Petugas registrasi melakukan validasi dengan mengolah data permohonan, lalu petugas melakukan pencetakan kartu identitas anak.

“Kemudian, petugas Disdukcapil memilah dan memasukkan ke dalam antrean pengiriman, lalu petugas mengirim kartu identitas anak ke kelurahan, dan pemohon bisa mengambil KIA di kelurahan dengan membawa e-kitir. Jadi, tidak perlu jauh-jauh lagi ke kantor Disdukcapil di Siola,” pungkasnya.{*}

» Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.