Jatim Juaranya Dana Ngendon di Bank, Numpuk Rp 29,82 T, Sentilan Menkeu: Jangan Berhenti di Deposito

Reporter : barometerjatim.com -
Jatim Juaranya Dana Ngendon di Bank, Numpuk Rp 29,82 T, Sentilan Menkeu: Jangan Berhenti di Deposito

BUAT APA TUMPUK SALDO?: Khofifah, Jatim memegang saldo tertinggi dari sisi dana yang ada di BPD. | Foto: Barometerjatim.com/IST

SURABAYA, Barometerjatim.com Hingga Juni 2022, dana simpanan Pemerintah Daerah (Pemda) di bank masih sangat tinggi. Bahkan meningkat terus dibandingan Januari 2022 mencapai Rp 220,95 triliun.

Dibandingkan Mei 2022, angka ini berarti naik Rp 20,17 triliun (10,06%) atau terdapat kenaikan Rp 30,82 triliun (16,21%, yoy) dibandingkan posisi Juni 2021, namun masih lebih rendah dibandingkan kondisi pre-pandemi di 2019 yakni Rp 231,47 triliun.

(Kenaikan) ini tertinggi dalam enam bulan terakhir, terang Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual bertajuk APBN Kita Juli 2022, Rabu (27/7/2022).

Melihat tren kenaikan, pada Januari 2022 simpanan dana Pemda di bank yakni Rp 157,97 triliun. Lalu naik jadi Rp 183,32 triliun (Februari), naik lagi jadi Rp 202,35 triliun (Maret), sempat turun jadi Rp 191,57 triliun (April), kemudian naik lagi jadi Rp 200,75 triliun (Mei), dan kenaikan di Juni semakin tinggi jadi Rp 220,95 triliun.

Ini selalu menimbulkan dilema, bahwa kalau kita ingin membayar transfer secara cepat jangan sampai ini akan berhenti di dalam deposito di perbankan, sambungnya.

Karena itu, Sri Mulyani berharap akselesai Pemda di semester II ini dari sisi belanja akan bisa menjadi pemicu dengan baik untuk bisa membantu membangkitkan kembali ekonomi di daerah.

Dari Rp 220,9 triliun, wilayah mana yang simpanannya di bank tertinggi? Kita lihat sekali lagi, Jawa Timur selalu memegang saldo tertinggi dari sisi dana yang ada di BPD-nya, ungkap Sri Mulyani.

Di wilayah yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa itu, dana Pemda yang tersimpan di bank mencapai Rp 29,82 triliun untuk seluruh wilayah di Jatim, sedangkan paling rendah yakni Kepulauan Riau yang hanya Rp 1,17 triliun.

Realisasi Belanja Tak Optimal

TERTINGGI: Saldo Jatim di bank capai Rp 29,82 triliun, terendah Kepulauan Riau Rp 1,17 triliun. | Sumber: KemenkeuTERTINGGI: Saldo Jatim di bank capai Rp 29,82 triliun, terendah Kepulauan Riau Rp 1,17 triliun. | Sumber: Kemenkeu TERTINGGI: Saldo Jatim di bank capai Rp 29,82 triliun, terendah Kepulauan Riau Rp 1,17 triliun. | Sumber: Kemenkeu

Sri Mulyani menambahkan, kenaikan saldo dana Pemda di perbankan salah satunya disebabkan belum optimalnya realisasi belanja daerah sampai dengan Juni 2022.

Dari sisi belanja APBD masih belum meningkat, masih mengalami kontraksi 7,7% yaitu mencapai Rp 333,04 triliun. Tahun lalu, Juni akhir atau satu semester mencapai Rp 360,99 triliun dan ini masih didominasi belanja pegawai Rp 151,33 triliun, turun 13,9%, paparnya.

Ini juga karena untuk tunjangan gaji ke-13 yang digeser pembayarannya di bulan Juli, sehingga memang belum terlihat di semester I ini, papar Sri Mulyani.

Untuk belanja barang terjadi kenaikan 5,2% atau 87 triliun, tahun lalu hanya 82,78 triliun. Begitu pula dengan berlanja modal naik 2,1% menjadi Rp 21,17 triliun dari tahun lalu 20,74 triliun dan belanja lainnya turun 10%.

Kemudian secara fungsi, yang naik adalah belanja di bidang ekonomi dan menurut Sri Mulyani ini merupakan sesuatu yang bagus.

Kita berharap belanja yang lain seperti perlindungan sosial bisa dipicu atau ditingkatkan, sedangkan belanja kesehatan tentu tetap terjaga dengan Covid yang bisa terkendali, tuntasnya.

TERKONTRAKSI: Hingga Juni 2022 realisasi belanja daerah belum optimal, terkontraksi kontraksi 7,7%. | Sumber: KemenkeuTERKONTRAKSI: Hingga Juni 2022 realisasi belanja daerah belum optimal, terkontraksi kontraksi 7,7%. | Sumber: Kemenkeu TERKONTRAKSI: Hingga Juni 2022 realisasi belanja daerah belum optimal, terkontraksi kontraksi 7,7%. | Sumber: Kemenkeu

» Baca berita terkait Pemprov Jatim. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.