Sedih 4,181 Juta Orang di Jatim Masih Miskin: 2,459 Juta di Desa, 1,721 Juta di Kota

DISPARITAS DESA-KOTA: Terdapat disparitas 5,98% kemiskinan perdesaan dan perkotaan di Jatim. | Sumber Data: BPS Jatim
SURABAYA, Barometerjatim.com Jutaan orang di Jatim -- provinsi yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa -- masih hidup dalam kemiskinan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, per Maret 2022 angkanya masih 4,181 juta (10,38%).
Ini mengalami penurunan 0,21% poin terhadap September 2021 atau berkurang 0,078 juta orang, kata Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/7/2022).
Meski demikian, secara jumlah, kemiskinan di Jatim masih yang tertinggi di Indonesia, di atas Jawa Barat (4,07 juta/8,06%) provinsi yang dipimpin Ridwan Kamil dan Jawa Tengah (3,831 juta/10,93%) provinsi yang 'dinakhodai' Ganjar Pranowo.
- Baca: Jumlah Penduduk Miskin di Jatim Masih Terbanyak di Indonesia, Per Maret 2022: 4,181 Juta Jiwa!
Secara persentase, penduduk miskin perkotaan pada September 2021 sebesar 7,99 persen atau turun menjadi 7,71% pada Maret 2022. Lalu persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2021 sebesar 13,79%, turun menjadi 13,69% pada Maret 2022.
Dibanding September 2021 jumlah penduduk miskin Maret 2022 perkotaan turun 47,5 ribu, dari 1,768 juta pada September 2021 menjadi 1,721 juta orang pada Maret 2022, ujar Dadang.
Sedangkan pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun 30,9 ribu, dari 2,490 juta pada September 2021 menjadi 2,459 juta pada Maret 2022, sambungnya.
Terkait garis kemiskinan, pada Maret 2022 tercatat Rp 460.909/kapita/bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan Rp 348.399 (75,59%) dan garis kemiskinan bukan makanan Rp 112.510 (24,41%).Pada Maret 2022, rata-rata rumah tangga miskin di Jatim memiliki 4,34 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya garis kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata yakni Rp 2.000.345/rumah tangga miskin/bulan.
Kemudian persentase penduduk Jatim menurut status daerah dan status kemuikinan, selama periode September 2021-Maret 2022, terjadi penurunan persentase penduduk berstatus miskin, terutama di wilayah perkotaan. Sedangkan untuk status sangat miskin terjadi penurunan di wilayah perdesaan.
Berdasarkan status kemiskinan ini, fokus perhatian pada peningkatan penduduk yang bersatus sangat miskin terutama di perkotaaan serta berstatus miskin di perdesaan, ucap Dadang.
- JUMLAH PENDUDUK MISKIN SECARA PROVINSI PER MARET 2022
» Baca berita terkait Kemiskinan. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.