Berkat Dandan Omah, Perputaran Ekonomi Kerakyatan Surabaya di 2022 Capai Rp 28 M
RUMAH WARGA MBR: Eri Cahyadi (kanan) melihat langsung rumah warga MBR yang akan dibenahi. | Foto: Barometerjatim.com/IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Program Dandan Omah: yang digagas Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menuai respons positif dari Anggota Komisi B DPRD Surabaya, John Thamrun.
Program yang dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada 31 Maret 2022 lalu itu, dinilai John sangat membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Kota Pahlawan.
John juga menyebut program Dandan Omah mempunyai nilai plus tersendiri, yakni menyerap warga sekitar sebagai tenaga kerja yang melakukan renovasi rumah tidak layak huni alias rutilahu.
"Jadi program Dandan Omah yang digagas oleh Pak Wali Kota Eri Cahyadi itu sebelumnya ditanggapi biasa-biasa saja oleh masyarakat, namun pada saat pelaksanaan dan tukang yang mengerjakan warga setempat, itu menjadi sebuah nilai plus," kata John, Kamis (14/4/2022).
Selain itu, John menilai bahan bangunan yang dipakai untuk merenovasi rutilahu tidak kalah kualitasnya dengan kualitas material yang digunakan untuk membangun gedung seperti apartemen, perumahan elite, mal, dan lain sebagainya.Meskipun menuai respon positif, menurut John, program Dandan Omah perlu dilakukan evaluasi dan dan sosialisasi kepada masyarakat melalui lurah dan camat agar bantuan rutilahu bisa tepat sasaran.
"Jadi pernah ada warga yang datang ke saya meminta untuk dilakukan bangun rumah, bukan renovasi rutilahu. Ini harus disosialisasikan di setiap rayonnya dan dikomunikasikan agar warga tidak salah paham," ujarnya.
Tahun ini, program padat karya rutilahu Pemkot Surabaya menyasar 800 rumah dengan prioritas MBR yang lokasinya tersebar di 154 kelurahan se-Surabaya.
Setiap satu unit rumah yang dibedah, melibatkan empat orang warga dengan estimasi pekerjaan selama 20 hari. Selain itu, kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satu unit rumah juga diprioritaskan belanja di toko galangan sekitar.
Sedangkan untuk anggaran tiap unit rumah yakni Rp 35 juta. Jika ditotal dari 800 titik sasaran di 154 kelurahan, maka program rutilahu pada 2022 menyerap 3.200 tenaga kerja warga Surabaya. Dengan demikian, perputaran ekonomi kerakyatan dalam program ini di 2022 mencapai Rp 28 miliar.John memastikan, pelaksanaan pembangunan rutilahu berjalan sesuai dengan rencana dan anggaran Rp 28 miliar dapat tersalurkan seluruhnya tanpa adanya penyelewengan dana.
"Jadi nilai yang sudah ditetapkan oleh wali kota itu sebetulnya sangat mudah diawasi dari segi kualitas bahan bangunan, begitu pula dengan gaji yang diberikan tenaga kerja bangunan. Kami dari legislatif tentu sangat mudah mengetahui jika ada penyelewengan dana," urainya.
John menambahkan, ada beberapa catatan lain yang perlu diperhatikan oleh Pemkot Surabaya, yakni soal estimasi waktu kepastian eksekusi renovasi rutilahu. Karena itu, dia menyarankan agar Pemkot mengubah time table eksekusi sehingga dapat dilakukan lebih cepat.
Terkait waktu renovasi, Eri Cahyadi sependapat. Dia mengaku, kesulitan yang dialami Pemkot saat ini adalah ketika survei ditemukan ada rumah yang berdiri di atas lahan bukan milik pribadi.Mengatasi masalah tersebut, Eri melakukan perubahan Peraturan Wali Kota (Perwali) agar intervensi untuk warga MBR bisa tepat sasaran.
"Maka dari itu kita harus membuat terobosan, ketika rumah itu berdiri di lahannya PT KAI atau BBWS, tapi warga tersebut KTP-nya sesuai alamat itu, ya enggak apa kita berikan intervensi," katanya.
Eri itu menargetkan, ada 2.150 sisa dari 3.450 rutilahu yang diusulkan dari 154 kelurahan di Surabaya akan dituntaskan pada 2023 mendatang.
» Baca berita terkait DPRD Surabaya. Baca juga tulisan terukur lainnya Moch Andriansyah.