Orang Bermobil hingga ASN Tinggal di Rusunawa, DPRD Surabaya Desak Data Ulang Penghuni

SURABAYA, Barometer Jatim – DPRD Surabaya meminta Pemkot untuk mendata ulang penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kota Pahlawan. Ini karena ada temuan bahwa di sejumlah Rusunawa justru dihuni orang yang mampu, ada yang memiliki mobil, bahkan ada pula Aparatur Sipil Negara (ASN) yang masih menghuni salah satu Rusunawa.
"Kalau ada ASN yang masih menempati Rusunawa, tentu tidak tepat karena itu digunakan untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah)," kata anggota Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni, Jumat (4/2/2022).
"Jadi, penghuni Rusunawa itu harus benar-benar MBR, makanya pemerintah hadir di situ memberikan subsidi bagi sewanya, sehingga harga sewanya murah," tegasnya.
Karena itu, kalau masih ada ASN yang menempati Rusunawa, tentu saja melanggar peraturan dan estetika, pantas dan tidak pantasnya. Sebab, pemerintah membangun dan memberikan fasilitas itu untuk tempat tinggal MBR.
"Nah, ASN ini pasti tidak termasuk ke dalam golongan MBR itu," tandas legislator yang juga ketua Fraksi Partai Golkar Surabaya tersebut.
Selain ada ASN yang menghuni Rusunawa, Fathoni mendapatkan informasi banyak penghuni yang bermobil. Itu juga tidak pantas, mengingat jumlah antrean warga yang ingin menempati Rusunawa milik Pemkot mencapai 11 ribu.
"Mudah-mudahan dengan adanya temuan dan informasi ini, jajaran dinas terkait bisa mendata ulang dan melakukan pendataan secara keseluruhan terkait penghuni Rusunawa," kata Fathoni.
"Apalagi saat ini masih awal tahun, sehingga kami berharap pendataan ulang ini dilakukan secara komprehensif. Kalau ada masyarakat Surabaya yang sekarang sudah mengalami kenaikan kelas, sebaiknya segera dipindahkan," pintanya.
Hal sama disampaikan anggota Komisi A lainnya, Imam Syafii. Menurutnya, Pemkot harus benar-benar selektif terhadap penghuni Rusunawa karena memang dibangun untuk warga yang benar-benar membutuhkan, terutama MBR.
"Yang penting juga kalau ada penghuni baru, itu harus berdasarkan antrean, jangan hanya karena dekat dengan pejabat dan anggota dewan lalu dimasukkan ke Rusunawa. Karena antreannya banyak, entah siapa yang antre duluan, maka dia yang dapat duluan," tegasnya.
Lihat Ledakan MBR
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, AH Thony juga angkat bicara. "Kalau masih ada ASN yang menghuni Rusunawa, maka rekomendasi saya dengan melihat ledakan MBR di Surabaya, mestinya mereka tahu dirilah," katanya.
"Tanpa didata pun, mestinya mereka tahu diri dan mencari tempat di luar Rusunawa. Jadi, kita imbau untuk tahu dirilah," sambung AH Thony.
Menurutnya, ASN juga memiliki gaji di atas UMK dan kontinyu. Bahkan, pendapatan ASN Pemkot Surabaya terkenal tinggi, sehingga sudah semestinya mereka mencari tempat tinggal lain di luar Rusunawa.
Selain itu, semangat untuk pindah ke tempat lain itu seharusnya dipadupadankan dengan spirit wali kota Surabaya yang ingin segera menuntaskan jumlah ledakan MBR yang saat ini luar biasa. "Bahkan, banyak di antara MBR itu tidak memiliki tempat hunian yang layak," paparnya.
"Nah, kalau para ASN ini keluar dari Rusunawa, maka bisa diisi MBR sehingga antreannya yang tembus 11 ribu itu bisa berkurang dan mereka punya tempat tinggal layak," sambungnya.
Legislator asal Partai Gerindra ini juga meminta para ASN yang masih tinggal di Rusunawa untuk tidak masuk ke dalam zona nyaman. Sebab, cepat atau lambat mereka akan segera dipindahkan dari Rusunawa tersebut, karena peruntukan bukan untuk ASN tapi MBR.{*}
» Baca berita terkait Rusunawa. Baca juga tulisan terukur lainnya Moch Andriansyah.