Elektabilitas Khofifah 32,7, ARCI: Tak Cukup Aman, Hati-hati

Reporter : barometerjatim.com -
Elektabilitas Khofifah 32,7, ARCI: Tak Cukup Aman, Hati-hati

BELUM CUKUP AMAN: Elektabilitas Khofifah masih di angka 32,7%. Belum cukup aman maju Pilgub Jatim 2024. | Grafis: Survei ARCI

SURABAYA, Barometerjatim.com - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa memuncaki elektabilitas kandidat calon gubernur Jatim 2024 hasil survei lembaga Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) mulai 20 hingga 31 Oktober 2021.

Dari 1.200 responden warga Jatim yang dipilih secara rendom (multistage random sampling), tingkat keterpilihan Khofifah mencapai 32,7%. Disusul Mensos Tri Rismaharini 8,7%, Wagub Emil Elestianto Dardak 8,1%, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf 6,9%, dan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar 4,6%.

Menurut Direktur Eksekutif ARCI, Baihaki Siratj, Khofifah memuncaki elektabilitas adalah wajar karena statusnya petahana sedangkan kandidat yang lain belum running.

"Sudah cukup wajarlah kalau masyarakat ditanyai memilih siapa gubernurnya, pasti memilih gubernur yang saat ini karena yang lain belum running sama sekali," katanya saat memaparkan hasil survei lembaganya di Surabaya, Kamis (4/11/2021) sore.

"Tetapi ini perlu hati-hati. Artinya 32,7% ini tidak cukup aman karena yang lain semuanya belum running, sedangkan ini (Khofifah) lagi memimpin (menjabat gubernur). Artinya sudah lumayan, tetapi yang ini (kandidat lain) kan belum running," tandasnya.

Terlebih dalam top of mind, Khofifah hanya dipilih 25,08% responden dan yang menyatakan tidak tahu jauh lebih tinggi mencapai 70,04%.

"Nama lain yang masuk dalam top of mind responden, yakni Tri Rismaharini 1,25%, Emil Dardak 1,08%, Saifullah Yusuf 1,05%, Abdul Halim Iskandar 0,9%, dan La Nyalla Mattalitti 0,6%," papar Baihaki.

Seperti diketahui, kemungkinan besar Pilkada serentak 2024 digelar pada November. KPU Jatim, bahkan sudah mengajukan anggaran hampir Rp 2 triliun (1.982.784.821.288) ke Pemprov. Angka tersebut naik jauh dibandingkan anggaran Pilgub Jatim 2018 sebesar Rp 817.246.782.439.

Bahkan usai hajatan, dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ada efisiensi Rp 147 miliar (18%) yang kemudian dikembalikan ke kas daerah (Kasda).

» Baca Berita Terkait Pilgub Jatim

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.