Tersangka: Kemungkinan Abah Anton Ikut Diperiksa KPK

KEMUNGKINAN AKAN DIMINTAI KETERANGAN: Wali Kota Malang, Moch Anton, kemungkinan akan diperiksa KPK untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan gratifikasi. | Foto: Barometerjatim.com/RADITYA DP

MALANG, Barometerjatim.com Penggeledahan yang dilakukan KPK di sejumlah ruang kerja di balai kota dan kantor dinas Kota Malang ternyata mengungkap sejumlah fakta. Salah satunya, penetapan tersangka Ketua DPRD Kota Malang, M Arief Wicaksono dalam kasus dugaan gratifikasi.

Arief, bahkan mengaku sudah pernah diperiksa KPK sebanyak tiga kali pada 2016. Pemeriksaan itu terkait dengan proses pembahasan APBD Kota Malang TA 2015.

"Yang kemarin saya diperiksa oleh KPK sebagai saksi untuk menjelaskan proses APBD," katanya saat mengumumkan pengunduran diri ini sebagai ketua DPRD Kota Malang, Kamis (10/8).

Baca: Fokus Hadapi KPK, Ketua DPRD Kota Malang Mundur

Selain dirinya, Arief menyebutkan sejumlah anggota DPRD Kota Malang dan pejabat eksekutif Pemerintah Kota (Pemkot) Malang turut diperiksa. "Kemungkinan wali kota (Moch Anton) juga dimintai keterangan," katanya.

Sebelumnya, penyidik KPK selain menggeledah sejumlah ruang kerja di balai kota dan kantor dinas Kota Malang, juga menggeledah rumah dinas ketua DPRD Kota Malang serta sejumlah ruangan di gedung DPRD Kota Malang.

Saat pemeriksaan di Pemkot kemarin, Wali Kota Moch Anton ikut berjam-jam menunggui penyidik KPK di ruang kerjanya. Anton baru keluar dari kantornya pukul 18.30 setelah berkutat di sana sejak sekitar pukul 09.00 atau hampir 10 jam.

Baca: Tak Ada OTT, Ketua DPRD Kota Malang Tersangka

Abah Anton, sapaannya, keluar 10 menit setelah penyidik KPK meninggalkan kantornya dengan menenteng tiga kopor besar. Menurut Anton, dirinya bertahan di dalam ruangnya hanya untuk menunggu penyidik KPK yang sedang menjalankan tugas.

"Tidak ada pertanyaan apa-apa. Tidak enak saja ada tamu kok saya tinggal," ujarnya.