Adu Cepat Risma-Khofifah Tinjau Korban Gempa Malang
ADU CEPAT: Menteri Sosial Tri Rismaharini (kiri) dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau korban gempa Malang. | Foto: IST
MALANG, Barometerjatim.com Dua pejabat perempuan yang masuk bursa Pilpres 2024, Menteri Sosial, Tri Rismaharini alias Risma dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa 'adu cepat' tinjau korban gempa Malang.
Seolah tak kenal lelah, Risma bergerak cepat ke Malang dan Lumajang usai meninjau kawasan terdampak bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tiba Minggu (11/4/2021) dini hari, Risma langsung menyapa penyintas gempa. Seraya membagikan bantuan, mantan wali kota Surabaya itu memotivasi mereka agar tabah dan sabar menerima cobaan.
"Yang sabar ya bapak, ibu. Mudah-mudahan situasi segera pulih," kata perempuan enerjik yang juga kader PDI Perjuangan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Risma menegaskan pihaknya sudah menyiapkan lokasi pengungsian untuk warga yang rumahnya rusak akibat gempa, baik di Lumajang maupun Kabupaten Malang. Dua titik pengungsian memanfaatkan lapangan sepak bola."Awalnya 13 titik, tapi kita rencanakan mungkin cuma dua. Karena kalau 13 tempatnya juga mengkhawatirkan. Jadi kita cari di tempat yang aman supaya kalau terjadi (gempa) lagi masih aman," katanya saat meninjau kerusakan di MAN 2 Malang, Kecamatan Turen.
Gerak cepat juga dilakukan Khofifah yang mendatangi lokasi terdampak gempa di tiga lokasi, yakni di Kecamatan Turen, Dampit, dan Ampel Gading, Kabupaten Malang.
Di sela meninjau, Khofifah memastikan bahwa Pemprov Jatim akan memberikan santunan Rp 10 juta untuk ahli waris korban meninggal dunia. Selain itu, Pemprov menanggung biaya perawatan para korban luka."Semua biaya perawatan korban luka menjadi tanggungan Pemkab. Jika dirawat di RS milik Pemprov akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov Jatim," katanya.
Khofifah juga meminta warga tetap waspada terhadap ancaman tanah longsor dan banjir bandang susulan. Mengacu informasi BMKG, sejumlah wilayah di Jatim masih akan mengalami hujan sedang hingga lebat.
"Hujan ini dikhawatirkan akan memperbesar potensi bencana susulan, berupa tanah longsor dan banjir bandang karena struktur dan kondisi tanah labil," ujar mantan Menteri Sosial itu.
"Tetap waspada, jangan lengah. Jika memang hujan deras, segera jauhi lereng dan hindari berada di lembah sungai. Cari tempat yang aman, lapang tanpa penghalang," tandasnya.Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 yang berpusat di selatan Kabupaten Malang, Sabtu (10/4/2021), mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, satu luka berat, dan 22 luka ringan.
Gempa juga mengakibatkan ratusan rumah, fasilitas kesehatan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah mengalami kerusakan mulai dari kategori rusak ringan, rusak sedang maupun rusak berat.
» Baca Berita Terkait Gempa Malang