Fakta Pilgub Jatim: Calon yang Diusung PKB Tak Pernah Menang!

Reporter : -
Fakta Pilgub Jatim: Calon yang Diusung PKB Tak Pernah Menang!
MAKIN 'GALAU': Muhaimin Iskandar (kiri) dan Khofifah Indar Parawansa bersama ribuan warga Muslimat NU Kabupaten Pasuruan. | Foto: Barometerjatim.com/DOK

SURABAYA, Barometer Jatim – Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar makin 'galau'. Seolah tak ingin Bacagub yang akan diusungnya, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mendapat pesaing berat di Pilgub Jatim 2018, politikus yang akrab disapa Cak Imin itu kembali melakukan 'propaganda' agar Khofifah Indar Parawansa tak maju.

Dalih Muhaimin, dukungan Khofifah tak sekuat saat maju di Pilgub Jatim 2008 dan 2013. Dia juga mengklaim sudah mengingatkan Menteri Sosial yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut dengan mengajaknya bersatu di Pilgub Jatim 2018.

"Pasti (tak sekuat dulu). Makanya saya ingatkan, jangan memaksakan diri, lebih baik bersatu daripada nanti kita pecah dan kalah juga dia. Waktu itu kita dua kali dukung Khofifah," kata Muhaimin, Senin (7/8).

Namun Khofifah menanggapinya dengan enteng dan menyebut mungkin Muhaimin tidak update lapangan. "Saya belum memutuskan (nyalon), tapi proses di lapangan kan luar biasa," katanya di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (8/8).

"Lihatlah bagaimana orang pasang spanduk, baliho di Sumenep, Pamekasan maupun tanda tangan kiai begitu banyak. Saya khawatir Mas Imim nggak update lapangan."

Bisa jadi Muhaimin galau. Selain gelombang dukungan untuk Khofifah mengalir deras di berbagai wilayah, sejarah dua kali Pilgub Jatim (2008 dan 2013) -- sejak pemilihan secara langsung -- pasangan calon (paslon) yang diusung PKB tak pernah menang.

Ini faktanya: Di Pilgub Jatim 2008, PKB yang mengusung Achmady-Suhartono (Achsan) hanya memperoleh 8,21 persen suara. Sebaliknya, Khofifah-Mudjiono (Kaji) justru meraih 24,82 persen suara. Padahal Kaji tak diusung Parpol besar, hanya PPP yang memiliki kursi di DPRD Jatim, selebihnya barisan Parpol non kursi.

Bahkan, paslon PKB masih kalah dengan paslon yang diusung PDIP, Sutjipto-Ridwan Hisjam (SR) yang meraih 21,19 persen. Juga masih kalah dengan pasangan Soenarjo-Ali Maschan Moesa (Salam) yang diusung Golkar (19,34 persen).

Akhirnya Kaji melangkah ke putaran kedua bersama paslon pemenang di putaran pertama Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) yang diusung Demokrat-PAN dengan perolehan suara 26,44 persen. Bahkan Kaji nyaris memenangi Pilgub Jatim 2008 andai di putaran kedua tak 'dikerjai' habis-habisan oleh penguasa saat itu, karena semua lembaga survei mengunggulkan Kaji namun rekapitulasi KPU Jatim justru memenangkan Karsa.

Karsa berbalik menang dengan 7.729.944 suara (50,20 persen), sedangkan Kaji 7.669.721 suara (49,80 persen). Ada selisih 60.223 suara atau 0,4 persen dan 506.343 suara dinyatakan tidak sah.  

Kalah di Pilgub Jatim 2008, PKB yang berkoalisi dengan PMB, PK, PPNUI dan PKPI mencoba 'peruntungan' dengan mengusung Khofifah yang berpasangan dengan Herman S Sumawiredja (Berkah). 

Hasilnya? Alih-laih menang, perolehan suara Khofifah malah ter-downgrade satu juta lebih. Berkah meraih 6.525.015 suara (37,62 persen), sedangkan incumbent Karsa yang diusung Demokrat, Golkar, PAN dan Parpol non kursi menang dengan 8.195.816 (47,25 persen).

Menilik perolehan suara Khofifah yang terkoreksi 1.144.706 dibanding perolehan di Pilgub Jatim 2008, bisa dibilang peran PKB tak signifikan. Selain Karsa diuntungkan posisi incumbent, suara Khofifah tetap lebih banyak disokong warga Muslimat NU yang mencapai sekitar 7 juta di Jatim.

Terlebih, dalam konteks Pilkada, popularitas calon lebih mendulang perolehan suara ketimbang support Parpol. "Kalau dibandingkan, ya lebih kuat popularitas calon ketimbang dukungan Parpol," nilai CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi Kusman.

Karena itu, kalau Khofifah maju maka Pilgub Jatim 2018 akan kompetiitf. "Beliau memiliki track record cukup bagus di Jatim, basis suaranya juga cukup kuat di Muslimat NU dan NU. Saya rasa akan berbagi irisan dengan Gus Ipul," tambah Direktur Surabaya Survei Center (SSC), Mochtar W Oetomo.{*}

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.