Ger-geran Khofifah Lempar Canda di Acara Kiai Asep Mantu

MOJOKERTO, Barometer Jatim - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim menikahkan putrinya, Zahrotul Romadon dengan Fadli Fajiransyah di Masjid Kampus Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet, Mojokerto, Jumat (5/3/2021).
Akad nikah berlangsung istimewa, karena dihadiri banyak pejabat daerah hingga nasional. Kepala daerah yang hadir mulai Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak.
Lalu Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, dan Bupati Jombang Mundjidah Wahab. Hadir pula Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad.
Dari jajaran kiai dan ibu nyai, hadir di antaranya KH Abdul Hakim Mahfud (Tebuireng Jombang), KH Hisyam Syafaat (Blok Agung Banyuwangi), Nyai Hajah Mahfudhoh Wahab Chasbullah (Tambakberas Jombang), KH Hasib Wahab (Tambakberas Jombang), KH Abdusshomad Bukhori (mantan Ketum MUI Jatim), serta Habib Hasan Mulachela (Solo Jateng).
Sedangkan pejabat dan tokoh nasional yang hadir, di antaranya Wakil Menteri Agama Zainut Tahuhid Sa'adi dan Wakil Ketua Umum PBNU 2010-2015, KH As'ad Said Ali. Keduanya bahkan didaulat menjadi saksi nikah.
Lantaran banyak kepala daerah yang hadir, sampai-sampai Khofifah melempar canda kalau acara akad nikah putri Kiai Asep sekaligus bisa dibuat rapat untuk membahas wilayah Gerbangkertosusila maupun breakdown Perpres Nomor 80 Tahun 2019.
PENGANTIN: Putri Kiai Asep, Zahrotul Romadon (tengah) dinikahkan dengan Fadli Fajiransyah. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
"Jadi ini kalau mau rapat Gerbangkertosusila Pak Wagub, selesai di sini. Kita bedah Perpres (Peraturan Presiden) 80 selesai di sini, luar biasa," canda Khofifah yang disambut ger-geran hadirin.
Perpres Nomor 80 Tahun 2019 yakni terkait percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menilai Kiai Asep memiliki filosofi tersendiri mengapa pernikahan putrinya ditempatkan di masjid yang baru akan diresmikan.
"Kalau pernikahan di masjid itu bisa. Tapi pernikahan di masjid yang akan diresmikan ini tidak biasa. Jadi banyak hal luar biasa pada pagi hari ini selain gladi pernikahan," kata Khofifah, yang lagi-lagi disambut ger-geran hadirin.
Sebelumnya, Kiai Asep sempat melakukan 'gladi' ijab kabul untuk mendengar agar calon menantunya tidak salah ucap. Namun baik saat gladi maupun pelaksanaan ijab kabul Fadli sangat lancar, hanya sekali ucap langsung sah!
"Baru kali ini kok ada gladi di depan undangan, masyaallah. Kebayang ndak, kalau tiba-tiba jawaban Ananda dr Fadli itu, saking ndredeg-nya di depan para kiai banyak guru besar, tiba-tiba mendek, kira-kira lanjut ndak. Ini luar biasa, subhanallah," ucap Khofifah yang disambut senyum Kiai Asep dan hadirin.
Sedangkan terkait pernikahan di masjid yang akan diresmikan, Khofifah menilai Kiai Asep ingin supaya hati dan pikiran penganti ada di masjid.
"Itu artinya dari tempat yang suci ke tempat suci lainnya. Gerakan langkahnya minal masjid ilal masjid," katanya. Usai dipakai sebagai tempat akad pernikahan, Masjid Kampus Institut Pesantren KH Abdul Chalim kemudian diresmikan Khofifah yang dilanjut dengan penandatanganan prasasti.{*}
» Baca Berita Terkait Khofifah