Aneh, Nilai Proyek Rp 100 Juta, Suap Rp 250 Juta

Reporter : barometerjatim.com - Rabu, 02 Agu 2017 22:36 WIB

TETAPKAN LIMA TERSANGKA: Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif (kiri), KPK tetapkan lima orang sebagai tersangka dalam OTT di Pamekasan, Rabu (2/8). | Foto: Ist

JAKARTA, Barometerjatim.com Ada yang 'tak lazim' dalam Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Pamekasan, Jawa Timur (Jatim). Ternyata besaran duit suap yang diberikan jauh lebih besar dibandingkan nilai proyek pengadaan.

"Ada penyerahan uang Rp 250 juta. Dari lokasi tim amankan pecahan uang Rp 100 ribu," kata Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif saat konferensi pers di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (2/8).

Uang suap diberikan Kepala Desa Dassok, Agus Mulyadi kepada Kepala Kajari Pamekasan, Rudy Indra Prasetya. Suap itu diberikan agar Kejari tidak menindaklanjuti laporan LSM terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi pengadaan di Desa Dassok yang menggunakan dana desa senilai Rp 100 juta.

Baca: Bupati-Kajari Pamekasan Tersangka Suap Dana Desa

"Nilai proyek pengadaan tersebut adalah Rp 100 juta dan diduga ada kekurangan volume," tambah Laode.

Agus kemudian menjalin komunikasi dengan pejabat di Pemkab Pamekasan untuk memberikan suap ke Rudy agar kasus itu tidak ditindaklanjuti.

"Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti Kejari Pamekasan dan ditindaklanjuti dengan pulbaket (pengumpulan bahan keterangan). Untuk mengamankan kasus, dilakukan komunikasi dan pejabat disepakati dana Rp 250 juta," terang Syarif.

Baca: Rapat Belum Selesai, KPK Tangkap Bupati Syafii

Atas hal itu, KPK pun melakukan OTT dan menangkap 10 orang, termasuk Bupati Pamekasan Achmad Syafii. Namun dari 10 orang itu, KPK hanya menetapkan 5 tersangka.

Yakni Bupati Pamekasan, Achmad Syafii; Kepala Inspektorat Pamekasan, Sutjipto Utomo; Kajari Pamekasan, Rudy Indra Prasetya; Kepala Desa Dassok, Agus; dan Kabag Administrasi Inspektur Pamekasan, Noer Solehhoddin. Sedangkan lima orang lainnya masih berstatus sebagai saksi.

TERSANGKA DALAM OTT PAMEKASAN