Gus Ipul: Ketua Pramuka Jatim Jangan Rangkap Urusi Parpol!
PASURUAN, Barometerjatim.com - Medio Desember ini, Musyawarah Daerah (Musda) Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jatim digelar untuk mencari pengganti Ketua Pramuka Jatim, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang habis masa periodenya.
Siapa yang layak menggantikan Gus Ipul? Dua nama kuat beredar kencang: Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Emil Elestianto Dardak dan Arum Sabil, tokoh dari kalangan pengusaha yang dikenal dekat dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Munculnya nama Emil menjadi sorotan sejumlah kalangan, mengingat selain sebagai Wagub juga menjabat Plt Ketua Partai Demokrat Jatim. Mereka khawatir, jika suami Arumi Bachsin itu terpilih, maka Pramuka bisa diseret ke ranah politik.
Gus Ipul sendiri usai menghadiri pelantikan Majelis Pembimbing Cabang, Lembaga Pemeriksa Keuangan (LPK), dan Pengurus Kwarcab Gerakan Pramuka Pasuruan 2019-2024, Jumat (11/12/2020), berharap penerusnya punya waktu dan tidak merangkap mengurusi partai politik agar Pramuka Jatim bisa berkembang.
"Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jatim ke depan harus punya waktu, dan tidak punya urusan lain. Jadi bisa fokus mengurus pramuka. Kalau pengurusnya juga merangkap pengurus partai politik ini yang repot, pasti pramuka dibawa-bawa ke politik," katanya kepada wartawan.
Selama dua periode memimpin Pramuka Jatim sejak 2010, Gus Ipul memang menjabat sebagai Wagub tapi tidak terlibat dalam urusan partai politik. Sehingga dia bisa fokus mengurus pramuka Jatim hingga periodesasinya berakhir Desember ini.
Sebelumnya, 2 Oktober lalu, Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak juga secara tegas meminta agar ketua Kwarda tidak lagi jabatan ex officio Wagub Jatim. Salah satu pertimbangannya agar Pramuka terbebas dari kepentingan politik.
"Kita tahu rata-rata Wagub itu akan maju di Pilgub Jatim. Karenanya kalau dia sebagai ketua Kwarda Pramuka, maka Pramuka yang merupakan organisasi independen harusnya jauh dari jabatan politik," kata Sahat.
Sebagai gantinya, politikus Partai Golkar Jatim itu mengusulkan ketua Kwarda bisa dijabat kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Pemprov Jatim seperti Dinas Pendidikan atau Dinas Pariwisata.
"Ini untuk menghindari Kwarda Pramuka dari kepentingan-kepentingan politik, dan menjaga independensi Pramuka itu sendiri," tandasnya.
Gus Ipul-Arum Salam Sinergi
PELANTIKAN: Gus Ipul saat pelantikan Mabincab, LPK, dan pengurus Kwarcab Gerakan Pramuka Pasuruan 2019-2024. | Foto: IST
Menjelang jabatannya berakhir, Gus Ipul juga sudah pamit ke Gubernur Khofifah selaku ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Jatim saat launching East Java Green Scout Innovation di Surabaya, 15 September lalu.
Arum Sabil turut hadir sebagai ketua Saka Taruna Bhumi Kwarcab Jember atas undangan Gus Ipul. "Ya, saya hadir karena diundang Gus Ipul, dan yang diundang juga bukan hanya saya, ada beberapa perwakilan masing-masing Kwarcab sebagian di Jatim," katanya.
Menariknya, selama acara Gus Ipul dan Arum Sabil terlihat kompak baik di atas maupun di bawah panggung. Beberapa kali di atas panggung, tampak keduanya saling berbincang sambil sesekali berbisik, lalu tertawa.
Pun usai acara. Saat berjalan meninggalkan lokasi, Gus Ipul berulang kali menggandeng erat lengan Arum Sabil. Bahkan, keduanya sempat berhenti sejenak di tengah jalan, lalu saling menempelkan tinju.
Apa arti saling tempel tinju tersebut? Apa semacam salam estafet kepemimpinan? "Ya artinya salam sinergi," kata Arum Sabil sembari tersenyum tipis.
Nah, kehadiran Arum Sabil dan kekompakannya bersama Gus Ipul inilah yang kemudian disepkualsikan kalau praktisi pertanian, perkebunan, dan peternakan tersebut juga direstuai Khofifah.{*}
» Baca Berita Terkait Pramuka