Pakde Karwo: Calon Terpopuler Biasanya yang Menang

SINYAL DEMOKRAT USUNG KHOFIFAH: Mensos Khofifah Indar Parawansa berbincang dengan Pakde Karwo di sela menerima penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2017 dari Kemenpan RB di Gelora Joko Samudro, Gresik, 20 Mei 2017. | Foto: Barometerjatim.com/RADITYA DP
SURABAYA, Barometerjatim.com Tanda-tanda Partai Demokrat bakal mengusung Khofifah Indar Parawansa kian benderang. Terbaru, Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Soekarwo mengeluarkan statement, bahwa yang memenangi Pilkada -- termasuk Pilgub Jatim 2018 -- biasanya calon terpopuler. Sebaliknya, calon yang memiliki kompetensi namun tidak populer bakal kandas.
"Makanya, jika ada calon yang kompeten namun tidak populer, saya berharap bisa membangun popularitasnya melalui tokoh-tokoh atau pergerakan komunitasnya," ujar Soekarwo pada wartawan di sela peresmian kantor DPD PA GMNI Jatim di Jalan Teratai, Surabaya, Senin (24/7) dinihari.
Merujuk hasil survei The Initiative Institute periode 15-30 Juni 2017, calon terpopuler saat ini yakni Khofifah Indar Parawansa. Menteri Sosial yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu menjadi tokoh terpopuler yang dikenal 100 persen di 19 kabupaten/kota.
Baca: Survei: Khofifah Lewati Gus Ipul, Tinggalkan Risma
Sementara Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meraih 100 persen di 17 kabupaten/kota, sedangkan Risma hanya di enam kabupaten/kota. Secara akumulatif, Khofifah juga menjadi tokoh terpopuler dengan angka 91,10 persen yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa timur. Disusul Gus Ipul (88,40 persen) dan Risma (68,10 persen)
Terlebih, Khofifah disebut-sebut akan mengikuti penjaringan bakal Cagub lewat Demokrat. "Saya memang dengar wacana itu sejak seminggu terkahir. Tapi sampai sekarang belum ada komunikasi dengan beliaunya," kata Soekarwo.
Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, tidak menampik jika ada banyak calon dari luar Demokrat yang mendaftar. Di sisi lain partai tidak memprioritaskan kader kalau calon dari luar kader lebih populer.
Baca: Elektabilitas Rendah, Demokrat Tak Istimewakan Gus Ipul
"Kalau yang dari luar itu nilainya bagus, ya kita pakai yang dari luar. Tapi kalau nilainya sama, misalnya yang dari luar dengan kader internal sama-sama punya nilai 8, ya kita pakai internal," tandasnya.
Statement Soekarwo ini sejalan dengan sebagian besar DPC yang lebih menghendaki Khofifah ketimbang Gus Ipul atau kandidat lain. Salah satunya Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Malang, Ir H Ghufron Marzuqi. Bahkan dia memberi sinyal konstituen akan pecah jika Demokrat tidak mengusung Khofifah.
Saya ini kenal ibu (Khofifah) kan lebih dulu ketimbang kenal Demokrat. Sehingga kalau bicara kedekatan, dengan ibu lebih dekat, katanya.