Pemprov Minta Kadin Tak Alergi Dana APBD

Reporter : barometerjatim.com -
Pemprov Minta Kadin Tak Alergi Dana APBD

Fattah Jasin (Ist)

SURABAYA, Barometerjatim.com Asisten Gubernur Jatim Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jatim, Rb Fattah Jasin meminta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim agar tak alergi dengan uang APBD karena Kadin berhak mendapatkan sebagian dari alokasi dana pemerintah.

"Yang harus dilakukan hanya memperbaiki tata kelola. APBD sangat bisa digunakan untuk melaksanakan program Kadin Jatim," tegas Jasin saat menghadiri Rapat Koordinasi Organisasi Kadin Jatim di Graha Kadin Jatim, Surabaya, Jumat (20/1).

Dia mengatakan dana pemerintah adalah dana yang diperoleh dari pajak atau retribusi masyarakat, sehingga penggunaannya diatur oleh undang-undang (UU). Sedangkan dalam UU Kadin kabupaten/kota serta provinsi adalah salah satu lembaga yang berhak menerima. Sementara alokasi dana akan disesuaikan dengan visi dan misi gubernur, seperti tentang peningkatan kinerja UMKM.

"Dana dari APBD ini kan sangat kecil, hanya sekitar 8 persen dari total uang yang berputar. Maka salah satu fungsinya adalah untuk menfasilitasi aktifitas perdagangan dan industri. Apalagi selama ini program Kadin untuk peningkatan kinerja ekonomi Jatim sangat bagus," katanya.

Terbukti, katanya, saat tiga empat tahun yang lalu pertumbuhan ekonomi Jatim selalu naik dan pengangguran turun.

Pemprov, kata Jasin, siap memfasilitasi serta menggandeng Kadin di bawah kepemimpinan La Nyalla Mahmud Mattalit untuk bersama-sama merapatkan barisan demi peningkatan ekonomi daerah.

"Intinya, gubernur siap bersama Kadin dan memfasilitasinya. Dan kita yakin Kadin yang sah adalah Kadin yang di bawah kepemimpinan Pak Nyalla, sesuai keputusan Musprov Kadin Jatim dan juga sesuai dengan ketentuan Kadin Indonesia," katanya.

Karena itu, Jasin meminta seluruh pengusaha Jawa Timur di bawah kepemimpinan La Nyalla agar mewujudkan visi dan misi gubernur untuk meningkatkan ekonomi Jatim.

"Hal ini perlu dilakukan karena dari 17 sektor ekonomi,  industri dan perdagangan adalah dua penyumbang terbesar ekonomi Jatim. Dan jangan habiskan energi untuk mengurusi hal-hal yang tidak penting, tetapi bagaimana berkonsentrasi," katanya.

Dia mengatakan sinergi harus tetap dilaksanakan agar target pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa tercapai dilevel 5,8 persen hingga 6 persen dengan menggenjot pedagangan antarpulau, karena ekonomi China dan negara-negara lain masih banyak yang merah. roy/ara

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.
Tag