Muhammadiyah Tak Kehilangan Marwah Gelar Acara di Grahadi


SURABAYA, Barometerjatim.com Ketua PW Muhammadiyah (PWM) Jatim, KH Saad Ibrahim menegaskan organisasinya tidak akan kehilangan marwah, lantaran PW Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jatim menggelar acara di Gedung Negara Grahadi.
"Lho, tidak (kehilangan marwah)! Kan konteksnya, sekali lagi, untuk membangun bangsa ya. Bukan dalam konteks berpihak, bukan! Bukan masuk ke dalam," katanya saat ditanya wartawan.
Seperti diketahui, Rabu (20/3/2019) malam, digelar Pelantikan PWPM Jatim periode 2018-2022 di Grahadi. Acara dihadiri Gubernur Khofifah Indar Parawansa serta banyak tokoh Muhammadiyah, termasuk yang aktif di Parpol di antaranya Bambang DH serta Agus Maimun.
Saad menambahkan, justru seluruh elemen bangsa, termasuk Muhammadiyah, harus satu arah dalam konteks membangun peradaban bangsa. Kalau sebaliknya, saling bertabrakan, maka peradaban bangsa ini tak akan menjadi bangsa yang besar.
"Karena itu, seluruh energi kita harus kita arahkan ke sana. Tidak kemudian saling bertabrakan, termasuk juga antara organisasi dengan pemerintah, siapapun pemerintahnya," katanya.
Asalkan, tambah Saad, "Garisnya membangun peradaban ke depan. Tapi kalau membangun yang sifatnya bukan untuk proyeksi ke depan, saya kira bangsa ini enggak akan maju-maju."
Terkait sinergitas, menurut Saad banyak hal yang bisa dilakukan Muhammadiyah dengan Pemprov Jatim. "Kita punya pendidikan, rumah sakit, dan sebagainya, itu kan untuk prospek bangsa. Termasuk juga membangun mindset bangsa, supaya punya visi ke depan," jelasnya.
Saad melihat, pola-pola seperti itulah yang dilakukan bangsa-bangsa besar. "Kalau kemudian antara kekuatan elemen-elemen bangsa itu bertabrakan, ya bangsa ini akan hancur. Jadi saya kira konteksnya itu," tegasnya.
Beda Cara Pandang

Pelantikan PWPM Jatim di Grahadi yang dihadiri banyak tokoh Muhammadiyah menarik perhatian, karena seminggu sebelumnya, Rabu (13/3/2019) malam, Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Abdusalam Sohib (Gus Salam) justru meributkan PW GP Ansor Jatim yang menggelar penutupan Rakorwil di tempat ini.
Menurut salah seorang pengasuh Ponpes Mambaul Maarif Denanyar, Jombang tersebut, menggelar penutupan Rakorwil di Grahadi hanya mengkerdilkan marwah Ansor sebagai organisasi yang seharusnya tetap independen.
Grahadi adalah simbol kekuasaan. Ansor seharusnya independen. Memang pembukaannya ada di hotel, tapi penutupannya kok di Grahadi. Ini kan bisa mengkerdilkan marwah organisasi, kata Gus Salam, seperti dikutip sejumlah media online.
ยป Baca Berita Terkait Khofifah, Muhammadiyah