DPRD Jatim: Khofifah-Emil Dilantik 19 Februari 2019


SURABAYA, Barometerjatim.com 12 Februari 2019, masa jabatan Soekarwo-Saifullah Yusuf berakhir. Namun hingga kini belum ada kepastian kapan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dilantik sebagai gubernur-wakil gubernur Jatim periode 2019-2024.
Di tengah simpang siur jadwal pelantikan, Ketua Komisi A (Bidang Pemerintahan) DPRD Jatim, Freddy Poernomo memberi bocoran kalau Khofifah-Emil akan dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta pada 19 Februari 2019.
Pelantikan Khofifah-Emil, digelar bersamaan dengan Gubernur-Wakil Gubernur Riau terpilih, pasangan Syamsuar-Edy Natar. "Iya 19 Februari 2019 di Istana Negara. Insyaallah fix," ungkap Freddy saat dihubungi Barometerjatim.com, Minggu (13/1) malam.
Meski ada rentang waktu seminggu dari akhir masa jabatan Soekarwo-Saifullah, Freddy memastikan tidak ada kekosongan kepemimpinan di Jatim, karena bisa saja Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menunjuk Plt atau Pj.
"Pj kan harus dilantik Mendagri juga. Tapi saya tidak tahu prosedurnya bagaimana, apakah nanti ada diskresi dari Mendagri ke Sekdaprov misalnya sebagai Plt, saya enggak tahu. Biasanya pejabat eselon satu yang ditunjuk," paparnya.
Mungkinkah masa jabatan Soekarwo diperpanjangan hingga 19 Februari 2019? "Memungkinkan. Itu semua kan tergantung presiden sama Mendagri, bisa lewat diskresi itu tadi," katanya.
Sebab, tambah Freddy, seorang gubernur memiliki dua tugas. Pertama, sebagai kepala daerah yang menyelenggarakan pemerintahan daerah bersama DPRD.
"Kedua, kepanjangan tangan dari pemerintah pusat di daerah, menjadi aparatnya presiden di daerah. Nah ini kan tergantung presiden, bagaimana diskresinya nanti," tandas Freddy.
Faksi Jawa Timur

Di sisi lain, sebelum menyambut kehadiran Khofifah-Emil, kalangan DPRD Jatim mengucapkan terima kasih kepada Soekarwo-Saifullah yang telah banyak menorehkan prestasi dan penghargaan untuk Jatim. Termasuk Parasamya Purnakarya Nugraha sampai empat kali berturut-turut.
"Itu penghargaan prestisius yang cukup tinggi. Nah, diharapkan ke depan Bu Khofifah juga minimal sama prestasinya," kata Freddy.
"Bu Khofifah-Mas Emil ini pilihan rakyat, tentu kami menyambutnya dengan baik, positif, tanpa lagi melihat rivalitas. Selesai sudah. Tidak ada gubernurnya Golkar, gubernurnya koalisi, tapi gubernur Jatim," sambungnya.
Freddy berharap, hubungan antara eksekutif dan legislatif bisa terbangun seperti di kepemimpinan Soekarwo, "Fraksi boleh beda di DPRD, tapi faksi kita adalah faksi Jatim. Bersama-sama, kita berikan yang terbaik untuk Jatim," ucapnya.
Sebagai mitra, lanjut Freddy, tidak ada istilah atasan dan bawahan. "Yang ada check and balances. Saling mengontrol dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah. Gubernur bisa mengontrol DPRD, DPRD juga bisa mengontrol gubernur," tuntasnya.
» Baca Berita Terkait Khofifah-Emil, Pemprov Jatim