Usai Malaysia-Hong Kong, JKSN Gaungkan Jokowi di Taiwan


TAIPEI, Barometerjatim.com Empat hari usai deklarasi di DKI Jakarta, Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) kembali bergerak ke luar negeri, menyasar Buruh Migran Indonesia (BMI) untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pipres 2019. Kali ini mereka menggelar deklarasi di Taiwan, Minggu (23/12).
Taiwan -- negara yang masih mendapat pengakuan terbatas -- merupakan negara ketiga yang menjadi tempat deklarasi JKSN di luar negeri. Dua negara sebelumnya yakni Hong Kong (Victoria Park, 25 November 2018) dan Malaysia (Kuala Lumpur, 21 Oktober 2018).
Dihadiri sekitar 500 BMI, deklarasi JKSN Taiwan di area Taipei Main Station berlangsung khidmat dan meriah. Sebelum deklarasi, mereka mendoakan para korban tsunami Selat Sunda serta doa untuk keamanan dan keselamatan bangsa Indonesia.
Setelahnya, suasana berubah sangat meriah. Terlebih saat sesi menyanyikan lagu pembakar semangat dukungan: Jokowi Wae! Mereka begitu bersemangat, sambil mengibarkan bendera merah putih ukuran kecil sepanjang lagu.
Semangat serupa ditunjukkan sejumlah tokoh dan pengurus JKSN Pusat hadir dalam deklarasi. Di antaranya KH Asep Saifuddin Chalim (ketua Dewan Penasihat) dan Khofifah Indar Parawansa (ketua Dewan pengarah).
Lalu Arum Sabil (salah seorang deklarator JKSN), KH M Roziqi (ketua umum), KH Zahrul Azhar Asad alias Gus Hans (Sekjen), serta KH Miratul Mukminin alias Gus Amik (koordinator JKSN wilayah Mataraman).
Dalam pidato politiknya, Khofifah yang juga Gubernur Jatim terpilih 2019-2024 mengapresiasi kegiatan deklarasi ini. Terlebih tak sedikit BMI yang datang dari berbagai penjuru Taiwan.
"Ada rombongan juga empat bus, dari daerah pusat industri Taiwan yang jaraknya enam jam dari Taipei. Ini harus diapresiasi," katanya yang disambut aplaus peserta deklarasi.
Kegiatan ini, menurut Khofifah, sekaligus sebagai bukti adanya kebutuhan kanal baru untuk menyalurkan dukungan bagi pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
Bisa jadi, lanjut Khofifah, mereka yang tidak mau berafiliasi dengan kelompok atau rombongan tertentu, namun lebih cocok dengan JKSN. Sehingga JKSN menjadi penguat untuk pemenangan Jokowi-Ma'ruf.
"Namun yang saya pesankan, jangan sampai resonansinya (gaungnya) berhenti pada tenaga migran yang hadir di sini saja. Melainkan juga keluarga di rumah, kolega dan jaringannya," pinta mantan Menteri Sosial tersebut.
Target 90 Persen

Sementara itu Ketua JKSN Taiwan, Suprayogi menegaskan pihaknya mematok target 90 persen kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Taiwan. Target ini 17 persen lebih tinggi dari kemenangan Jokowi di Pilpres 2014.
Saat itu, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) meraih 47.692 suara (73,1 persen), menang jauh dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan 17.525 suara (26,8 persen) dari total suara sah 65.217.
Suprayogi menuturkan, Jokowi memang belum pernah datang ke negara ini lantaran Taiwan belum diakui PBB, sehingga hubungan bilateral kedua negara belum terajut. Namun antusiasme BMI Taiwan dalam mendukung Jokowi, kata Suprayogi, begitu tinggi.
"Saya bisa mengatakan, mayoritas tenaga migran di sini sudah ke Pak Jokowi. Banyak yang bisa dirasakan dari kebijakan beliau selama menjabat sebagai presiden," ucapnya.
Terutama, lanjut Suprayogi, terkait pembangunan infrastruktur. Jalan-jalan di kampung kini sudah membaik, serta pembangunan jalan tol yang mempermudah akses mobilitas antardaerah.
Sekadar catatan, terkait infrastruktur jalan, menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, selama empat tahun kepemimpinan Jokowi-JK ribuan kilometer (km) jalan nasional sudah dibangun.
Hingga Oktober 2018, telah terbangun 3.432 Km jalan nasional. Selain itu, pemerintahan Jokowi-JK juga membangun jalan bebas hambatan alias jalan tol sepanjang 941 Km.
Suprayogi menambahkan, selain infrastruktur jalan, BMI di Taiwan juga sangat mengapresiasi penetapan Hari santri Nasional (HSN) 22 Oktober. "Itu sebuah kebijakan yang luar biasa, terutama bagi kalangan pesantren," ujarnya.
Lantas, bagaimana BMI Taiwan mewujdukan target 90 persen kemenangan? Suprayogi menyebut mereka memiliki banyak forum. Mulai pengajian, perkumpulan usaha dan forum digital. "Kami akan memanfaatkannya untuk sharing menggalang dukungan," katanya.
» Baca Berita Terkait Pilpres 2019, JKSN