Dosen Rajin Berkarya, Unisla Diharapkan Jadi Sentra HKI

Reporter : barometerjatim.com -
Dosen Rajin Berkarya, Unisla Diharapkan Jadi Sentra HKI

MENUJU SENTRA HKI: Seminar nasional terkait HKI yang digelar Unisla di Hall Hotel Grand Mahkota Lamongan, Rabu (3/10). | Foto: Barometerjatim.com/HAMIM ANWAR

LAMONGAN, Barometerjatim.com Rektor Universitas Islam Lamongan (Unisla), Bambang Eko Muljono berharap kampus yang dipimpinnya menjadi sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk wilayah eks karesidenan Bojonegoro, meliputi Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Mojokerto dan Gresik.

Hasil penelitian para dosen Unisla sampai Desember tahun ini ada 12 buku yang dibuatkan hak cipta," katanya dalam Seminar Nasional bertema Peningkatan Kualitas Penelitian dan Absimas Berpotensi HKI di Hall Hotel Grand Mahkota Lamongan, Rabu (3/10).

"Belum lagi lainnya, paling tidak sampai 2019 nanti kita bisa mencapai 75 produk yang kita HKI-kan, tandasnya.

Baca: Kelola Akper Lamongan, Unair Harap Pemkab Tetap Komitmen

Bambang berharap, lewat seminar nasional ini para dosen dapat menghasilkan lebih banyak jurnal dan bisa ditindaklanjuti sampai HKI.

"Produk yang telah dihasilkan dosen melalui proses penelitian, laporannya akan lebih sempurna dengan adanya seminar ini. Kemudian di-HKI-kan, dijurnalkan supaya dibaca banyak orang, terus dijadikan produk, paparnya.

Sementara Dirjen Pengelolan HKI Kemenristek Dikti, Dr Sadjuga mendorong perguruan tinggi di daerah agar mengambil peran dalam menghasilkan banyak HKI melalui penelitian maupun karya lainnya.

Baca: Ada Pusat Studi Indonesia-Tiongkok di UIN Sunan Ampel

"Indonesia menyimpan banyak kekayaan intelektual, dan peran perguruan tinggi harus dapat mengambil bagian itu," kata Sadjuga saat menjadi keynote speaker dalam seminar tersebut.

HKI, lanjutnya, penting untuk melindungi kekayaan intelektual yang telah dihasilkan agar tidak dibajak pihak lain. Sedangkan syarat utama mendaftarkan HKI, yakni belum pernah ada dan belum didaftarkan orang lain.

"HKI yang bisa dipatenkan itu ada delapan, ada hak cipta, merek dagang, hak paten, rahasia dagang, desain industri, tata letak sirkuit terpadu, perlindungan varietas tanaman, dan indikasi geografis," terangnya.

Sadjuga menambahkan, negara menginginkan Indonesia punya hak paten yang banyak hingga bisa diindustrikan. "Dan tidak menutup produk HKI yang lain, nanti ke depannya juga akan kita tingkatkan, seperti misalnya indikasi geografis," ucapnya.

Baca: Buktikan Ancaman, Ribuan GTT-PTT di Lamongan Mogok!

Seminar nasional yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Universitas Islam Lamongan (Unisla) ini diikuti 145 peserta, 36 di antaranya berasal dari luar Lamongan, seperti Medan, Makassar dan Lombok.

"Di Unisla ini mahasiswanya banyak, dosennya banyak, idenya akan selalu tumbuh terus dan pasti di antaranya itu ada yang baru, kata Sadjuga.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.