Duet Kiai Anwar-Kiai Mustamar Pimpin PWNU Jatim 2018-2023

DUET PEMIMPIN PWNU JATIM: PCNU Kota Malang membentangkan spanduk usai duet KH Anwar Manshur-KH Marzuki Mustamar terpilih memimpin PWNU Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/RETNA MAHYA
KEDIRI, Barometerjatim.com Duet KH Anwar Manshur dan KH Marzuki Mustamar terpilih memimpin PWNU Jatim periode 2018-2023, lewat pemilihan rais syuriyah dan ketua tanfidziyah pada Konferwil di Ponpes Lirboyo, Kediri, Minggu (29/7).
Lazimnya suksesi lewat Muktamar dan Konferwil, pemilihan rais syuriyah digelar terlebih dahulu dengan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA). Anggota terdiri dari para kiai yang telah diputuskan lewat rapat internal PCNU se-Jatim.
Dari nama usulan, panitia kemudian melakukan penghitungan atau tabulasi, untuk menentukan tujuh nama teratas yang dipilih untuk menjadi anggota AHWA. Mereka inilah yang kemudian menentukan rais syuriyah.
Baca: Konferwil PWNU Jatim, Tak Lagi Dihadiri Pakde Karwo-Gus Ipul
Dalam proses penghitungan di Gedung An-Nahdhoh, ketujuh anggota AHWA yang terpilih yakni KH Nawawi Abdul Jalil dari Sidogiri (37 suara), KH Nurul Huda Jazuli dari Ploso, Kediri (34 suara) dan KH Cholil As'ad dari Situbondo (32 suara).
Lalu KH Ubaidillah Faqih dari Langitan, Tuban (31 suara), KH Kafabihi Mahrus dari Lirboyo (31 suara), KH Agoes Ali Mashuri atau Gus Ali dari Sidoarjo (30 suara) dan KH Syaifuddin Wahid dari Sampang, Madura (27 suara).
Proses penghitungan anggota AHWA berlangsung terbuka dengan disaksikan tujuh koordinator daerah meliputi Madura, Kediri, Besuki, Madiun, Surabaya, Pantura dan Tapal Kuda. Ketujuh anggota AHWA kemudian menetapkan KH Anwar Manshur tetap sebagai rais syuriyah.
Baca: Pembukaan Konferwil, Kiai Mutawakkil Pamit Tak Maju Lagi
Setelah rais syuriah terpilih, berikutnya 44 PCNU -- PCNU Kangean tidak memiliki hak suara lantaran masa SKnya habis -- dan satu perwakilan dari PWNU memilih ketua tanfidziyah.
Pada pemilihan yang berlangsung menjelang maghrib tersebut, KH Mustamar Marzuki meraih 30 suara, disusul KH Abdul Hakim Mahfud alias Gus Kikin (11 suara) dan KH Abdul Nasir Badrus (4 suara) saat penjaringan calon.
Baca: Khofifah Pasti Cari Kanal Koordinasi dengan PWNU Jatim
Sesuai tata tertib, bakal calon lolos menjadi calon dengan dukungan menimal 17 suara. Mengingat Gus Kikin dan Kiai Abdul Nasir tidak memenuhi syarat tersebut, maka Kiai Mustamar ditetapkan sebagai ketua tanfidziyah.
Usai penghitungan suara, Kiai Mustamar langsung diminta kesediaannya dan membacakan kontrak jamiyah. Salah satu poin dalam kontrak, yakni kesiapan tidak menjadi tim sukses dalam politik. "Saya siap tidak akan jadi tim sukses dalam hal politik," ucapnya.
ยป PEMILIHAN RAIS-KETUA PWNU JATIM
RAIS SYURIAH Dipilih lewat sistem Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA). Tujuh kiai anggota AHW menetapkan KH Anwar Manshur sebagai rais syuriyah.
Suara 7 Anggota AHWA: 1. KH Nawawi Abdul Jalil (37) 2. KH Nurul Huda Jazuli (34) 3. KH Cholil As'ad (32) 4. KH Ubaidillah Faqih (31) 5. KH Kafabihi Mahrus (31) 6. KH Agoes Ali Mashuri (30) 7. KH Syaifuddin Wahid (27)
KETUA TANFIDZIYAH Suara Penjaringan Calon: 1. KH Marzuki Mustamar (30) 2. KH Abdul Hakim Mahfud (11) 3. KH Abdul Nasir Badrus (4)
Syarat maju sebagai calon minimal didukung 17 suara. Hanya Kiai Mustamar yang memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai ketua tanfidziyah.