Telak Khofifah-Emil Kuasai 12 Wilayah PKB dan 12 Basis PDIP

Reporter : barometerjatim.com -
Telak Khofifah-Emil Kuasai 12 Wilayah PKB dan 12 Basis PDIP

KUASAI BASIS LAWAN: Khofifah-Emil, hampir pasti memenangi Pilgub Jatim 208 setelah hitungan cepat semua lembaga memenangkannya. | Foto: Barometerjatim.com/DOK

SURABAYA, Barometerjatim.com Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan basis PDI Perjuangan, dua Parpol utama pengusung pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno, benar-benar 'diacak-acak' pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di Pilgub Jatim 2018.

Merujuk hasil penghitungan cepat KPU lewat Sistem Informasi Penghitungan (Situng) hingga Jumat (29/6) hingga pukul 20.05, Khofifah-Emil menang di 28 kabupaten/kota dengan perolehan 53,73 persen suara, dan Gus Ipul-Puti hanya leading di 10 kabupaten/kota dengan raihan 46,27 persen suara.

Dari 17 kabupaten/kota di Jatim yang dimenangi PKB saat Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, 12 di antaranya dikuasai Khofifah-Emil, yakni Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Lamongan, Pamekasan, Probolinggo, Sidoarjo, Sumenep, Trenggalek dan Tuban.

Sedangkan Gus Ipul-Puti hanya menang di lima wilayah PKB, yakni Kota Batu, Kota Pasuruan, Madiun, Pasuruan dan Situbondo.

Baca: Hitung Cepat KPU: Khofifah-Emil Unggul 7,4 Persen

Begitu pula dengan basis PDIP, dari 16 kabupaten/kota yang dimenanginya di Pileg 2014, 12 di antaranya dikuasai Khofifah-Emil, yakni Banyuwangi, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Probolinggo, Kota Surabaya, Lumajang, Magetan, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi dan Tulungagung.

Gus Ipul-Puti? Sama dengan di wilayah PKB, di basis PDIP pasangan nomor urut dua ini juga tak berkutik. Hanya menang di empat kabupetan/kota, yakni Blitar, Kediri, Kota Blitar dan Malang.

Menariknya lagi. Tak hanya di wilayah PKB dan basis PDIP, satu-satunya wilayah yang dimenangi Partai Gerindra -- Parpol lain pengusung Gus Ipul-Puti -- di Bangkalan juga dijebol Khofifah-Emil.

Baca: Risma Blunder Keminter, Suara Gus Ipul-Puti Rontok di Surabaya

Sebaliknya, dari tiga basis Partai Demokrat di Pacitan, Kota Madiun dan Sampang, hanya Kota Madiun yang lepas ke Gus Ipul-Puti. Sedangkan Pacitan dan Sampang selaras dengan dukungan Parpolnya, mengalir ke Khofifah-Emil.

Pun demikian dengan satu-satunya wilayah yang dimenangi Partai Golkar di Ponorogo, satu arah ke paslon nomor urut satu.

Menilik perolehan suara Gus Ipul-Puti yang justru babak belur di wilayah PKB dan basis PDIP, pengamat politik asal Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Ahmad Zainul Hamdi menilai kondisi tersebut terjadi lantaran PKB tidak bekerja maksimal.

MENANG TELAK di BASIS LAWAN: Khofifah-Emil menang telak di wilayah basis PKB dan PDIP pada Pilgub Jatim 2018. | Grafis: Barometerjatim.com/ROY HASIBUANMENANG TELAK di BASIS LAWAN: Khofifah-Emil menang telak di wilayah basis PKB dan PDIP pada Pilgub Jatim 2018. | Grafis: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN KEMENANGAN MILIK KHOFIFAH-EMIL: Khofifah-Emil menang telak di wilayah basis PKB dan PDIP pada Pilgub Jatim 2018. | Grafis: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN

"Coba mari kita lihat, sebetulnya di wilayah dimana PKB bekerja itu maka (Gus Ipul-Puti) menang. Di Madiun (bupati Madiun yang asal PKB) itu bekerja, kemudian di Situbondo ada Ra Cholil itu betul-betul menggerakkan dan menang," katanya.

Nah, tandas Zainul, suara-suara kekalahan di berbagai kabupaten itu sebenarnya lebih banyak suara PDIP ketimbang PKB. "Karena PKB akan serba salah, kalau betul-betul ngotot untuk berhadapan dengan Muslimat NU, maka bisa diboikot Muslimat NU di Pemilu 2019. Bisa repot juga PKB di Jatim," paparnya.

Baca: Khofifah Menang, PKB-PDIP 3 Kali Tumbang di Pilgub Jatim

Lagi pula, tambah Zainul, kalau mau jujur sebenarnya yang lebih banyak bergerak untuk memenangkan Gus Ipul-Puti adalah Nahdlatul Ulama (NU) ketimbang PKB. Tinggal persoalannya apakah NU bergerak itu lebih banyak digerakkan PKB atau tidak.

Tapi Zainul menilai pergerakan NU justru lebih banyak digerakkan kader PDIP yang merasa tidak puas dengan PKB karena bergerak terlalu lambat, jika dikomparasikan dengan pergerakan PDIP sebagai Parpol utama pengusung Gus Ipul-Puti.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.