Survei SSC: Suara NU Terbelah, Lebih Banyak ke Khofifah-Emil

WARGA NU KE KHOFIFAH-EMIL: Direktur Utama SSC, Mochtar W Oetomo, suara warga NU lebih banyak ke Khofifah-Emil. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
SURABAYA, Barometerjatim.com Rabu (27/6) hari ini, mulai pukul 07.00 hingga 13.00 WIB, coblosan Pilgub Jatim 2018 digelar. Sebagai penduduk mayoritas, suara warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin menarik ditunggu kemana mereka akan menentukan pilihannya: Khofifah-Emil atau Saifullah-Puti.
Merujuk hasil survei terbaru yang dikeluarkan Surabaya Survey Center (SSC) periode Juni 2018 yang dirilis Jumat (22/6), Khofifah-Emil yang meraih elektabilitas 47,2 persen atau unggul 5,1 persen dari Saifullah-Puti (42,1 persen) ternyata lebih dipilih warga NU.
Khofifah-Emil yang sama-sama berlatar belakang NU dipilih 45,2 Nahdliyin, Saifullah-Puti hanya 44,5 persen dan 10 persen sisanya tidak memilih atau tidak tahu. "Suara NU terbagi, masih unggul ke Khofifah-Emil," tutur Direktur Utama SSC, Mochtar W Oetomo.
Baca: 5 Hari Jelang Coblosan! Survei SSC: Khofifah-Emil Unggul 5,1%
Artinya, kata Mochtar, fakta survei ini menepis klaim tentang suara NU yang didominasi Saifullah-Puti. Klaim kalau paslon nomor dua didukung mayoritas kiai sepuh bahkan beberapa orang di struktur PBNU.
"Nyatanya di grass-root suara NU terbelah, tidak utuh, bahkan dari hasil survei kita lebih banyak yang ke Khofifah-Emil. Artinya grass-root NU pun tak mudah untuk diarahkan pilihan politiknya, bahkan oleh struktur NU sekalipun," paparnya.
Tipologi khas politik NU ini, menurut Moechtar sudah berlangsung sejak dulu, bukan sesuatu yang mengejutkan. "Dalam politik praktis, suara NU itu sering terbelah. bahkan dari sisi partai pun ada PKB, PPP dan itu sejarahnya panjang," katanya.
PASANGAN KADER NU: Suara warga NU lebih banyak mengalir ke pasangan kader NU, Khofifah-Emil. | Ilustrasi: Survei SSC PASANGAN KADER NU: Suara warga NU lebih banyak mengalir ke pasangan kader NU, Khofifah-Emil. | Ilustrasi: Survei SSC
Jadi, tandas Moechtar, "Mengharapkan ada mayoritas, utuh dari suara NU, saya rasa tak akan tercapai dalam konteks Pilkada."
Survei SSC dilakukan pada 4-13 Juni 2018 di 38 kabupaten/kota di Jatim. Menggunakan metode multistage random sampling dengan wawancara tatap muka, margin of error kurang lebih 3 persen, level of confidence 95 persen dan jumlah sampel 1.070 responden. Sebagai bentuk kendali mutu, survei di lengkapi spot check, callback hingga intensive control.
Baca: 3 Lembaga Survei: Massa PKB Ramai-ramai Pilih Khofifah-Emil
Dengan metode multistage random sampling, jelas Moechtar, semua kategori sosiologis, psikologis muapun antropololgis yang ada di masyarakat terjaring.
"Itu kelebihan metodologi ini. Bukan hanya dari sisi agama, etnik, tapi juga dari sisi gender, umur, pekerjaan, semua pasti akan terwakili berdasarkan komposisi. Bisa dicek nanti, metode ini ada kesesuaian antara data survei dengan BPS," paparnya.