DPRD Surabaya Sepakat Pemkot Ambil Pembiayaan Alternatif untuk Infrastruktur

SURABAYA | Barometer Jatim – Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono menyebut langkah Pemkot mengajukan pembiayaan alternatif ke Bank Jatim Rp 450,2 miliar merupakan komitmen untuk menyelesaikan proyek pembangunan.

“Itu adalah upaya Pemkot Surabaya untuk percepatan pembangunan, karena tentunya apabila menggunakan anggaran yang ada tidak akan bisa,” katanya, Kamis (14/8/2025).

Menurut Adi, pembiayaan alternatif tersebut membuat percepatan pembangunan Surabaya akan segera terealisasi dan hasilnya dapat dirasakan masyarakat.

“Sehingga masyarakat tidak menunggu lama proyek tersebut selesai, maka dipercepat dengan melakukan pinjaman tersebut,” ujarnya.

Lagi pula, lanjut Adi, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah memastikan anggaran yang dipinjam akan dilunasi di periode masa jabatannya. Sehingga tidak membebani pemerintahan periode selanjutnya.

Adi menandaskan, DPRD dan Pemkot Surabaya sepakat pembangunan infrastruktur menjadi prioritas anggaran hingga akhir 2025. Setelah penetapan KUA-PPAS, pihaknya mendukung upaya pemkot untuk mempercepat pembangunan infrastruktur melalui pembiayaan alternatif.

“Dampaknya seperti mengurangi kepadatan kendaraan dan memperlancar lalu lintas, menekan ancaman banjir, serta mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Adi.

“Dengan kesepakatan itu, DPRD fokus pada pembangunan infrastruktur, mengawasi dan mengawal agar tepat target sekaligus sasaran,” sambungnya.

Diketahui, kemampuan belanja Surabaya diproyeksikan Rp 12,3 triliun hingga APBD Perubahan. Termasuk melalui pembiayaan alternatif alias pinjaman dari Bank Jatim Rp 450,2 miliar.

“Pinjaman ini sepenuhnya untuk penguatan infrastruktur yang diperlukan oleh masyarakat,” kata Adi.{*}

| Baca berita DPRD Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur