Dibikin Kecewa, Mahasiswa Ancam Boikot Gus Ipul di UINSA
TANPA GUS IPUL: Seminar nasional di UINSA Surabaya tetap berlangsung tanpa kehadiran Wagub Jatim, Saifullah Yusuf. Tampak senator Ahmad Nawardi memaparkan materinya. | Foto: Barometerjatim.com/ABDILLAH HR
SURABAYA, Barometerjatim.com Hari ini, Kamis (14/12), Wagub Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) membuat kecewa mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, lantaran tidak hadir sebagai keynote speaker dalam seminar nasional "Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dalam rangka Opening Ceremony Konsorsium SEMA PTKIN se-Jatim".
"Ketidakhadiran beliau (Gus Ipul) sebagai keynote speaker sungguh mengecewakan kami. Padahal sudah ada 400 peserta dari mahasiswa yang hadir dalam acara ini," ungkap Salman Alfarisi, panitia seminar.
Salah satu faktor yang membuat Gus Ipul tidak hadir, menurut Salman, karena ada isu demonstrasi menolak bakal Cawagub Jatim di Pilgub Jatim 2018 itu masuk kampus UINSA Surabaya. "Mana, tidak ada demo. Beliau saja yang tidak mengapresiasi undangan dan kepentingan mahasiswa," tukasnya.
Baca: Eks Ketua PMII Surabaya Kecam Langkah Rektor UINSA
Salman bahkan menegaskan, isu demonstrasi sudah biasa dan menjadi 'makanan sehari-hari' dalam iklim demokrasi kampus. Sehingga, tak seharusnya menjadi alasan bagi Gus Ipul untuk tidak hadir. "Wagub kita ini memang kurang memberi apresiasi kepada mahasiswa," geramnya.
"Tapi sudahlah, tanpa Gus Ipul acara tetap berlangsung kok. Masih ada tokoh yang peduli dan bersama mahasiswa seperti Pak Nawardi (Ahmad Nawardi, senator DPD RI)," tambah Salman.
Lantas, bagaimana dengan rencana seminar nasional "Pemimpin Zaman Now" yang rencananya juga menghadirkan Gus Ipul pada 20 Desember mendatang?
Rupanya mahasaiswa terlanjur kecewa dengan Gus Ipul dan akan berbalik menolak kehadirannya di UINSA pada tanggal itu. "Karena tidak hadir hari ini, selanjutnya akan diadakan gerakan penolakan dari seluruh mahasiswa. Bahaya kalau Gus Ipul hadir tanggal 20," ancamnya.
Tetap Berlangsung
Meski tanpa kehadiran Gus Ipul, seminar tetap berjalan dengan menghadirkan tiga narasumber. Yakni Anggota DPD RI, Ahmad Nawardi; Komandan Korem 084 Bhaskarajaya, Kolonel Zulkifli; serta Dosen Universitas Bhayangkara, Irjen (purn) Yusuf Mahdi.
Dalam pemaparannya, Nawardi berharap mahasiswa dan pemuda menjadi agen perubahan yang kritis. "Sebagai generasi bangsa jangan loyo, karena masa depan bangsa ada di tangan pemuda," tegasnya.
Baca: Lucu! Undang Khofifah, Izin Gedung Acara PMII Putri Dicabut
Apalagi, lanjutnya, tantangan saat ini cukup besar. Mulai dari arus globalisasi, keterbukaan informasi hingga banyaknya faham radikalisme. Terlebih lagi muncul banyak faham yang mencoba menggantikan Pancasila yang menyasar masyarakat usia muda.
"Karenanya mahasiswa harus cerdas menyikapinya. Jangan sampai terbawa oleh faham yang mengancam Pancasila. Peran mahasiswa harus kritis untuk menjaga keutuhan NKRI dan ideologi Pancasila," tandas tegas senator asal Jawa Timur itu.