Serapan Rumah Subsidi di Jatim Masih Nomor 4, Duh! Kalah Jauh dari Jabar
SURABAYA | Barometer Jatim – Penyerapan rumah subsidi di Jawa Timur (Jatim) hingga Oktober 2025 berada di peringkat 4 secara nasional, masih di bawah Jawa Tengah (Jateng) bahkan kalah jauh dari Jawa Barat (Jabar).
Merujuk data Badan Pengelola Tabungan Perumahan (BP Tapera), Jabar yang dipimpin Gubernur Dedi Mulyadi berada di posisi teratas dengan 46.245 unit, disusul Jateng (17.909 unit), Sulawesi Selatan (16.478 unit), Jatim (13.440 unit), dan Banten (13.407 unit) melengkapi 5 besar.
Karena itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait berharap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dapat membantu agar serapan provinsi yang dipimpinnya pada Desember 2025 bisa lebih signifikan.
“Saya yakin angka tadi masih bisa berubah, masih ada 2,5 bulan,” katanya usai Sosialisasi Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Surabaya, Kamis (16/10/2025).
JATIM NO 4: Maruarar Sirait (kanan) logikanya Jatim nomor 2 serapan rumah subsidi. | Foto: Barometerjatim.com/ABD
“Betul sekarang penyerapan rumah subsidi di Jatim masih nomor 4 dari nasional. Jatim jumlah penduduknya nomor 2 nasional, jadi paling enggak minimal nomor 2,” pintanya.
Tahun ini, lanjut menteri yang akrab disapa Ara itu, Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan rumah subsidi bisa mencapai 350 ribu.
“Logikanya kalau Jatim itu nomor 2 sesudah Jabar. Jadi saya yakin ada perkembangan yang luar biasa,” katanya.
Dari hitungan Ara, kalau ada sekitar 15 persen saja rakyat Indonesia berada di Jatim, maka 15 dikalikan 350 ribu bisa mencapai 45-50 ribu rumah subsidi.
“Yang kerja 5 orang, sudah 250 ribu orang bekerja di Jatim. Belum lagi toko bangunan, warung, barang industri seperti semen, perbankan, asuransi. Bayangkan berapa juta yang bergerak,” paparnya.
Dengan dukungan semua pihak, Ara yakin dalam 2,5 bulan ini pertumbuhan ekonomi di Jatim yang berkualitas dan berkeadilan akan meningkat.
“Bunganya juga tetap 5 persen, itu akan sangat membantu rakyat. Kemudian DP (Down Payment/pembayaran awal)-nya juga tetap 1 persen,” ucapnya.{*}
| Baca berita Rumah Subsidi. Baca tulisan terukur Abdillah HR | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur