Sebelum Hilang dan Ditemukan, Kusnadi Ancam Bongkar Seluruh Pemain Hibah Jatim!

SURABAYA | Barometer Jatim – Kabar eks Ketua DPRD Jatim, Kusnadi hilang selama lima hari -- sebelum akhirnya ditemukan tergeletak linglung di Tanah Merah, Bangkalan, Madura -- cukup menyita perhatian. Terlebih saat ini statusnya sebagai tersangka korupsi dana hibah Pemprov Jatim.
Kusnadi ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka bersama 20 orang lainnya, termasuk dua pimpinan DPRD Jatim periode 2019-2024, yakni AI (Achmad Iskandar/wakil ketua) dan AS (Anwar Sadad/wakil ketua), serta MAH (Mahhud/anggota biasa).
Namun sejak ditetapkan sebagai tersangka pada 5 Juli 2024, hingga kini Kusnadi tak kunjung ditahan. Dia bahkan mengancam buka-bukaan dengan mengajukan justice collaborator (JC) dan whistleblower ke KPK, untuk membongkar seluruh pemain korupsi dana hibah Pemprov Jatim.
Apakah hilangnya Kusnadi ada kaitan dengan statusnya sebagai tersangka dan ancaman bakal membongkar seluruh pemain korupsi hibah Pemprov Jatim?
Kuasa Hukum Kusnadi, Harmawan H Adam dari Adam & Associates saat dikonfirmasi Barometer Jatim, Senin (9/6/2025), enggan berkomentar. “Tanya ke pihak keluarga saja,” katanya.
Begitu pula dengan anak Kusnadi, Teddy Kusdita Kunong tak mau berandai-andai. “Saya tidak bisa menjawab ini karena takut salah,” katanya.
“Karena sejak papa sakit sejak Desember 2023, papa kemo (kemoterapi) dan operasi di RSUD dr Soetomo per 21 hari selama 2 tahun dan tidak ke luar kota apalagi ke luar negeri,” tandasnya.
Kusnadi sempat dilaporkan hilang sejak Rabu (4/6/2025) tapi kemudian ditemukan tergeletak linglung di pinggir jalan lampu merah (traffic light) wilayah Tanah Merah, Bangkalan, Madura, Senin (9/6/2025) dinihari.
“Bapak sampun (sudah) ketemu, sudah saya jemput beliaunya tengah malam tadi dari Madura. Beliau sudah di Sidoarjo kembali dalam keadaan sehat tanpa luka dan tanpa barang benda apa pun yang hilang,” terang Teddy.
Teddy tahu keberadaan bapaknya, setelah dihubungi warga yang menemukannya melalui nomor telepon yang disebar di media sosial.
“Menurut warga, bapak sepertinya didrop dan digeletakkan di lampu merah dan disamperin warga. Saya video call dan saya jemput,” katanya.
Sebelumnya, dugaan awal hilangnya Kusnadi mengarah pada penculikan setelah dijemput tiga orang tak dikenal berlogat Madura dari kediamannya di Dusun Wonokayun, Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo.
“Saya kehilangan bapak saya sejak Rabu, 6 Juni 2025. HP mati sejak kemarin tanggal 07/06/2025, WA tidak dibalas sejak Jumat tanggal 06/06/2025. Waktu saya tanya ke yang bawa pulang malam tidak? Menginap atau tidak? Dijawab tidak,” ujarnya.
Lantaran tak kunjung pulang, Teddy yang berprofesi sebagai dokter umum kemudian melaporkan kehilangan Kusnadi ke Polsek Balongbendo. Laporan diterima dengan nomor STPLKO/02/VI/2025/SPKT/JATIM/SDA/BALBEN.
Kabar dari kepolisian menyebut, sinyal ponsel milik Kusnadi sempat terlacak berada di wilayah Pamekasan, Madura, sebelum akhirnya ditemukan di Bangkalan.{*}
| Baca berita Korupsi Hibah. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur