Pelantikan Pengurus Tak Digelar di Grahadi, Ansor Jatim Tunjukkan Bisa Mandiri!
SURABAYA | Barometer Jatim – Di periode pertama Khofifah Indar Parawansa menjadi Gubernur Jatim, acara besar Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim tak pernah absen digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Tapi kali ini tumben-tumbennya. Pelantikan Ketua PW GP Ansor Jatim masa khidmat 2024-2028, Musaffa Safril dan pengurus lainnya digelar di Jatim Expo Surabaya, Minggu (13/4/2025).
Acara terlihat meriah dan megah dari pagi hingga malam, lantaran dirangkai dengan Gelar Pasukan 20 Ribu Banser bersama TNI dari matra (AD, AL, dan AU), Parade Budaya, Gebyar UMKM Desa, Halal bi Halal Akbar, hingga puncaknya Inaugurasi Pelantikan Pengurus Baru PW GP Ansor Jatim.
Safril terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Ansor Jatim lewat Konferensi Wilayah (Konferwil) XV di Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, Senin, 12 Agustus 2024.
Saat itu, Moh Abid Umar Faruq alias Gus Abid disebut-sebut bakal menjadi lawannya dalam pemilihan, namun dikabarkan mundur sehingga Safril terpilih secara aklamasi.
Mengapa pelantikan Safril digelar di Jatim Expo dan tidak di Grahadi seperti yang dilakukan kepemimpinan sebelumnya?
“Ya salah satunya karena rangkaian acaranya panjang dari pagi sampai malam, kita juga ada gelar pasukan. Saya rasa ini tempat yang strategis sekali, bisa menampung ribuan orang,” kata Safril.
DIJAMU KHOFIFAH: Ansor Jatim di era Gus Abid dijamu Khofifah di Grahadi usai Rakorwil. | Foto: Barometerjatim.com/DOK
“Kedua, akselerasi bisa lebih bebas karena dari pagi kegiatan kita sampai malam, jadi kalau di kantor agak resisten lah,” tandasnya.
Selain itu, Safril ingin menunjukkan kalau Ansor Jatim bisa menggelar acara besar secara mandiri.
“Ini kebetulan dikelola secara mandiri dan swadaya oleh sahabat-sahabat, kader dan pengurus. Mulai dari EO (Event Organizer), menyiapkan konsep-konsepnya, semuanya dikerjakan secara swadaya oleh sahabat-sahabat,” jelasnya.
Apakah pemilihan lokasi pelantikan di luar Grahadi untuk menjaga marwah organisasi, seperti yang pernah dilontarkan mantan Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Abdussalam Sohib alias Gus Salam?
“Saya tidak akan menanggapi yang tidak saya lakukan,” tegas Safril sambil tersenyum.
Sekadar mengingatkan, Gus Salam pernah melontarkan kritik tajam saat Ansor Jatim menggelar penutupan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Grahadi, Rabu malam, 13 Maret 2019. Kala ini Ansor Jatim diketuai Gus Abid hasil penunjukan pimpinan pusat.
GRAHADI: Ketua Ansor Jatim 2019-2023, Syafiq Syauqi dan pengurus dilantik di Grahadi. | Foto: Barometerjatim.com/DOK
“Grahadi adalah simbol kekuasaan, Ansor seharusnya independen. Memang pembukaannya di Hotel Grand Inna Tunjungan, tapi penutupannya kok di Grahadi. Ini kan bisa mengkerdilkan marwah organisasi,” kata Gus Salam kala itu.
Atas kejadian tersebut, PWNU Jatim bahkan akan memberi hukuman dengan istilah 'menjewer' kepada Ansor Jatim.
“Bahasanya adalah Ansor dijewer karena melakukan kesalahan. PWNU wajib melakukan itu sebagai orang tua dan Ansor sebagai anak muda. Saya sebagai orang tua, wajib mengingatkan anaknya jika berbuat salah,” tuturnya.
Tapi bukan di era kepemimpinan Gus Abid saja Ansor Jatim menggelar acara penting di Grahadi.
Setelahnya, Ketua PW GP Ansor Jatim, HM Syafiq Syauqi alias Gus Syafiq dan pengurus lainnya juga dilantik di Grahadi, Minggu, 1 Maret 2020. Pelantikan dilakukan Ketua Umum PP GP Ansor saat itu, Yaqut Cholil Qumas alias Gus Yaqut.
Gus Syafiq terpilih lewat Konferwil di Ponpes Sabilurrosyad Kota Malang asuhan Ketua PWNU Jatim kala itu, KH Marzuki Mustamar, Minggu malam, 28 Juli 2019, setelah mengalahkan Gus Abid dan Ahmad Ghufron Sirodj.{*}
| Baca berita Ansor Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur