Pemkot Surabaya Pilih Flyover Ketimbang Underpass di Taman Pelangi, DPRD: Lebih Mahal!

Reporter : -
Pemkot Surabaya Pilih Flyover Ketimbang Underpass di Taman Pelangi, DPRD: Lebih Mahal!
PILIH FLAYOVER: Bundaran Taman Pelangi Surabaya, bakal dibangun flyover untuk urai kemacetan. | Foto: Humas

SURABAYA | Barometer Jatim – DPRD Surabaya menyoroti perubahan rencana pembangunan infrastruktur untuk mengurai kemacetan di Bundaran Taman Pelangi dari underpass menjadi flyover. Perubahan tersebut membuat biayanya lebih mahal.

"Kemarin sebetulnya dianggarkan Rp 200 miliar untuk underpass. Kalau flyover kan secara otomatis anggarannya lebih tinggi dari underpass, berdasarkan pengalaman di tempat lain seperti itu," kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Aning Rahmawati pada wartawan, Kamis (27/3/2025).

Dia memastikan, proyek tersebut sepenuhnya didanai APBN, bukan dari APBD Pemkot Surabaya.

Legislator asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjelaskan, pembangunan infrastruktur untuk mengurai kemacetan di Bundaran Taman Pelangi sebelumnya dalam pembahasan Pansus DPRD Surabaya, ada dua opsi yakni underpass atau flyover.

Secara anggaran, katanya, pembangunan underpass lebih murah dibandingkan flyover. Namun aspek konstruksi dan keamanan menjadi pertimbangan utama, mengingat dia lokasi tersebut ada saluran pengendali banjir. Jika membangun underpass, ada risiko yang berkaitan dengan sistem drainase.

Sebaliknya, flyover dinilai lebih aman karena tidak akan terganggu infrastruktur bawah tanah. Meskipun lebih mahal, flyover lebih stabil dan tidak terdampak sistem drainase atau utilitas lainnya.

Selain itu, Aning mengingatkan pembangunan flyover di Bundaran Taman Pelangi harus tetap mempertimbangkan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

“Taman Pelangi adalah RTH, bukan untuk permukiman, sehingga harus dikembalikan ke fungsinya sebagai ruang terbuka hijau,” ucapnya.

Aning menambahkan, saat ini Komisi C DPRD Surabaya terus mengawal proses pembebasan lahan perkampungan di tengah Bundaran Taman Pelangi, tepatnya Jalan Jemur Gayungan. Pembebasan ditargetkan kelar tahun ini.

Soal kapan pembangunannya dimilai, menurut Naning, tergantung pembahasan APBD 2026. “Yang jelas kemarin itu dari 29 persil, 13 persil sudah dibebaskan di 2024. Berarti sisa 16 persil lagi," ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memutuskan untuk membangun flyover di Bundaran Taman Pelangi, bukan underpass seperti yang diwacanakan beberapa waktu lalu. Hal ini bagian dari dukungan terhadap proyek Surabaya Regional Railway Line (SRRL).

SRRL merupakan bagian dari modernisasi layanan Kereta Rel Listrik (KRL) jalur Surabaya-Sidoarjo. Proyek ini sepenuhnya dibiayai APBN.

"Kami akan melebarkan beberapa titik karena tidak boleh lagi ada lintasan sebidang dengan kereta api. Salah satunya dengan membangun flyover di Taman Pelangi, insyaallah mulai dikerjakan tahun ini," ujar Eri.

"Jika dibuat underpass, maka hanya satu sisi yang bisa digunakan. Sementara jika dibuat flyover, kendaraan bisa berputar balik sehingga dari arah Bundaran Taman Pelangi bisa kembali ke arah tengah kota," jelasnya.{*}

| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.