Ipuk Beber Capaian Banyuwangi 2024: Ekonomi Tumbuh 4,68%, Orang Miskin Turun Jadi 6,54%!

BANYUWANGI | Barometer Jatim – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyampaikan Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Banyuwangi Akhir Tahun Anggaran 2024 kepada DPRD Kabupaten Banyuwangi, Senin (17/3/2025).
Sejumlah capaian pembangunan dipaparkan mulai penurunan kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, hingga capaian urusan pemerintahan.
Menurut Ipuk, pada 2024 berbagai program kerja dan inovasi telah dilaksanakan serta membawa manfaat positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa capaian kinerja tersebut dapat dilihat pada realisasi dan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di antaranya IPM, persentase penduduk miskin dan pertumbuhan ekonomi.
“IPM Banyuwangi pada 2024 naik menjadi 74,30 dari 2023 sebesar 73,79. Capaian ini melebihi target yang ditetapkan yakni mencapai 103,55 persen. Sedangkan Persentase penduduk miskin turun dari 7,34 di 2023 menjadi 6,54% di 2024 yang diiringi dengan penurunan kemiskinan ekstrem dari 0,43% jadi 0,29%,” terang Ipuk.
Dia melanjutkan, Indeks Gini Banyuwangi atau rasio ketimpangan juga menurun dari 0,351 pada 2023 menjadi 0,312 pada 2024. Dibarengi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang juga turun dari 4,75% menjadi 4,03% di 2024.
“Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi tumbuh stabil di atas empat persen tepatnya sebesar 4,68%,” ujarnya.
Urusan Pemerintahan
Ipuk juga memaparkan capaian beberapa urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, di antaranya urusan pendidikan dimana indeks pendidikan di 2024 sebesar 0,624 atau tercapai 100,70 persen dari target. Pada urusan kesehatan, indeks kesehatan pada 2024 sebesar 0,833 atau melebihi target dengan capaian sebesar 106,77%.
“Sedangkan pada urusan pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan nusantara meningkat dari 3,1 juta orang pada 2023, menjadi 3,2 juta orang pada 2024. Begitu pula dengan wisatawan mancanegara meningkat dari 69,6 ribu orang pada 2023, menjadi 122,9 ribu orang pada 2024,” papar Ipuk.
Sepanjang 2024, lanjutnya, Banyuwangi juga meraih banyak prestasi dan penghargaan, di antaranya Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan Predikat AA dari Kemenpan RB.
Lalu penghargaan Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) 2023, dan penghargaan Kabupaten Terinovatif se-Indonesia dalam Innovative Government Award (IGA) dari Kemendagri.
Berikutnya penghargaan sebagai kabupaten dengan indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) terbaik lewat ajang APBD Award dari Kementerian Dalam Negeri.
“Semua ini merupakan hasil kinerja dan sinergi pemerintah daerah beserta DPRD Banyuwangi, serta seluruh jajaran Forpimda, instansi vertikal, pemerintah desa, organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta semua elemen masyarakat Banyuwangi,” ucapnya.
Pada momen tersebut, Ipuk juga menyampaikan rancangan awal RPJMD Banyuwangi 2025-2029. Rancangan tersebut terdiri atas program prioritas dan quick wins untuk memberikan fokus dan orientasi kerja nyata dalam skala prioritas yang cepat.
Terdapat satu program prioritas utama yakni mempercepat pengentasan kemiskinan. Kemudian dua prioritas wajib yakni pendidikan dan kesehatan, dan tiga prioritas pengungkit yaitu penguatan sektor unggulan rakyat dengan mempercepat pemerataan infrastruktur dasar, sosial dan ekonomi, mempercepat digitalisasi layanan publik agar mampu melayani dengan mudah, cepat dan memuaskan.
“Kami menargetkan capaian kinerja makro di 2030 untuk kemiskinan turun di angka 4,04%, dan pertumbuhan ekonomi naik di angka 5,5%,” ucap Ipuk.{*}
| Baca berita Banyuwangi. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur