Belajar di Singapura, ‘Teroris’ ATM Tertangkap di Surabaya

-
Belajar di Singapura, ‘Teroris’ ATM Tertangkap di Surabaya
TERORIS ATM: Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Leonard Sinambela merilis penangkapan tersangka percobaan peledakan mesin ATM. | Foto: Barometerjatim.com/BAYAN AP SURABAYA, Barometerjatim.com - Widodo Saputro, asal Kepulauan Riau ingin meledakkan beberapa mesin ATM di Surabaya. Hebatnya, bom ciptaan pria 29 tahun ini tidak memiliki efek prcikan yang bisa menimbulkan kobaran api. Widodo mengaku belajar merakit bom itu di Singapura. Dia cukup lama tinggal di negeri berjuluk The Lion City tersebut. "Di Singapura, saya main saham dan valas. Karena kalah terus, utang saya numpuk," aku Widodo di Mapolrestabes Surabaya, Senin (28/8). Utangnya saat ini mencapai Rp 1 miliar. Dan untuk membayarnya, dia rela terbang ke Surabaya. Niatnya: Ingin mendapat uang melimpah dengan cara meledakkan beberapa mesin ATM di Kota Pahlawan tersebut. Waktu masih di Singapura, saya pikir ATM di Surabaya sepi, tidak dijaga. Saya bisa dapat uang banyak dengan cara meledakkan boks uangnya, tandasnya. Sayang, sebelum niatnya kesampaian, Widodo lebih dulu ditangkap anggota Sat Reskrim Polrestabes Surabaya. Baca: Melawan Petugas, Bandar Sabu Jalur Darat Ditembak Mati Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Leonard Sinambela mengatakan, penangkapan tersangka bermula saat anggotanya melakukan patroli di Jalan Darmo Harapan. Saat itu, anggotanya melihat ada mobil berhenti. Alasan si pemilik mobil, kendaraanya mogok. Namun anehnya, dia gugup dan panik melihat kedatangan polisi. Anggota kami curiga melihat gelagat aneh si pemilik mobil ini. Kemudian melakukan pengecekan, terang Leonard. Dan ternyata benar, di dalam mobil tersebut, polisi menemukan bahan-bahan untuk membuat bom. Di mobil tersebut kita temukan kabel, ada zippo premium sebagai pemantik api, selang regulator, dan oksigen, sambungnya. Karena menemukan barang-barang mencurigakan itulah, petugas terpaksa harus membawa si pemilik mobil ke kantor polisi. "Saat kita introgasi, dia (tersangka) mengaku bahan-bahan tersebut untuk membuat ledakan. Dia berharap dengan ledakan itu, boks uang di ATM akan lepas," ungkap Leonard. Sejauh ini, masih kata Leonard, dari hasil penyidikan sementara, motif aksi yang hendak dilakukan tersangka, masih percobaan pencurian uang di ATM. Belum ke arah motif terorisme. Jadi dia belajar membuat bom di Singapura dan akan dipraktikkan di Surabaya, pungkas Leonard. 
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.