SURABAYA, Barometerjatim.com Cara wudhu Sandiaga Uno ramai diperbincangkan warganet. Lewat video yang beredar luas di media sosial dan WhatsApp Group (WAG), terlihat Cawapres nomor urut dua itu mengambil air wudhu dengan cara mencelupkan tangannya beberapa kali ke air di dalam gayung.Namun tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), KH Zahrul Azhar Asad mengajak publik agar tidak 'menghakimi' Sandi -- sapaan Sandiaga -- karena cara wudhu seperti itu ada dasarnya. Yakni hadits yang selama ini dipakai ulama Wahabi dan Salafi, bukan dasar yang digunakan ulama Ahlussunah wal Jamaah.
Author : Roy Hasibuan
Kiai Asep Ingatkan Para Kiai-Habaib: Jokowi Shalatnya Baik!
GRESIK, Barometer Jatim - Ketua Dewan Penasihat Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), KH Asep Saifuddin Chalim kembali berpidato lantang dalam mengajak seluruh elemen masyarakat agar memilih Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.Setelah sebelumnya menyebut: Jika ada umat muslim tidak memilih Jokowi-Maruf berarti dia telah menginjak kepala Islam. Begitu pula warga Nahdlatul Ulama (NU) yang tidak memilih Jokowi-Maruf, bisa dikatakan telah menginjak kepala NU.
Saran Pengamat untuk PDIP: Pikirkan Pengaruh Khofifah!
SURABAYA, Barometerjatim.com Selama empat periode, PDI Perjuangan sukses menempatkan kadernya sebagai wali kota Surabaya. Setelah Bambang DH (2002-2005 dan 2005-2010) berlanjut ke Tri Rismaharini (2010-2015 dan 2015-2020).Namun di Pilwali Surabaya 2020, langkah PDIP diprediksi tak akan semulus empat periode sebelumnya. Peta politik berubah drastis setelah Khofifah Indar Parawansa memenangi Pilgub Jatim 2018, tak terkecuali di Surabaya yang selama ini dikenal sebagai 'kandang banteng'."Saya kira yang harus dipikirkan PDIP memang pengaruh Bu Khofifah," kata Pengamat Politik asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman, Minggu (23/12/2018).
Sindir Kubu Prabowo, JKSN: Jokowi Shalat kok Kepanasan!
SURABAYA, Barometerjatim.com Empat hari berlalu. Namun cerita soal Presiden yang juga Capres petahana, Joko Widodo (Jokowi) menjadi imam shalat di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Jombang, hingga kini masih diperbincangkan warganet.Lebih-lebih bagi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Mereka ramai-ramai mengomentari postingan video Jokowi di media sosial saat menjadi imam shalat dzuhur dengan makmum sejumlah kiai, para pejabat, termasuk Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin tersebut.
JKSN: Muslim Tak Pilih Jokowi-Maruf Berarti Injak Kepala Islam!
JAKARTA, Barometerjatim.com - Baru 17 hari lalu, 2 Desember 2018, Prabowo Subianto dielu-elukan pendukungnya dari berbagai daerah di Indonesia lewat acara Reuni 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta.
Survei Dibilang Sensus, Khofifah: The Initiative Institute Keren!
SURABAYA, Barometerjatim.com - Kubu Prabowo-Sandiaga 'gerah' dengan hasil survei The Initiative Institute. Sebaliknya, kubu Jokowi-Ma'ruf Amin justru melontarkan pujian untuk lembaga yang didirikan Airlangga Pribadi tersebut.
JKSN: Arab Saudi Lebih Bisa Dipercaya Ketimbang Prabowo!
KRITISI JUMLAH MASSA REUNI 212: Soal menghitung jumlah massa, Gus Hans (inset) lebih percaya Arab Saudi ketimbang Prabowo dan kubu reuni 212. | Foto: IST SURABAYA, Barometerjatim.com Sikap marah-marah Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto terhadap media massa lantaran tak memberitakan reuni 212 yang dikalim dihadiri 11 juta orang masih disorot sejumlah pihak. Bagi Sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), KH KH Zahrul Azhar Asad, tak seharusnya Prabowo marah-marah karena media massa memiliki kemerdekaan untuk menyiarkan atau tidak suatu peristiwa. "Apalagi ini kan swasta, pasti memiliki misi, visi dan idealisme medianya. Bisa jadi jurnalis dan medianya tidak meliput karena terlalu kental nuansa politiknya," tutur cendekiawan muda Nahdlatul Ulama (NU) yang akrab disapa Gus Hans itu di Surabaya, Minggu (9/12). Baca: Pengamat: Reuni 212 Beri Prabowo Insentif Elektabilitas "Mungkin Pak Prabowo lupa, bahwa yang membesarkan namanya juga teman-teman jurnalis. Semoga dunia jurnalis Indonesia tidak mengalami massa kelam di tangan yang tidak bersahabat dengan para jurnalis," tambahnya. Selain itu, Gus Hans melihat Prabowo dan kubunya terlalu over acting dalam menyampaikan angka terkait massa yang hadir saat reuni 212 di kawasan Monuman Nasional (Monas) Jakarta. "Dalam hal ini, kita harus mengatakan negara yang paling jujur adalah Arab Saudi. Tapi dalam hal ini saja saya lebih percaya Arab Saudi. Hanya tentang angka," ucap Gus Hans yang juga pengasuh Ponpes Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang.