Apa Iya Setan dan Jin Jahat Dirantai saat Ramadhan Ini Penjelasan Gus Sadad

-
Apa Iya Setan dan Jin Jahat Dirantai saat Ramadhan Ini Penjelasan Gus Sadad
SANTRI POLITIKUS: Anwar Sadad, serukan kebaikan dan gelar kajian ilmu agama selama Ramadhan. | Foto: Barometerjatim.com/IST SURABAYA, Barometerjatim.com Selain dikenal sebagai politikus ulung, Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad juga piawai soal ilmu agama. Maklum, dia keluarga Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan dan akrab disapa Gus Sadad. Nah, di momen Ramadhan kali ini, Sadad lebih banyak menghabiskan hari-harinya untuk menyeru kebaikan dan menjelaskan hal-hal yang sering terdengar tapi kadang kurang dimengerti khalayak, terutama kalangan milenial. Misalnya, kerap terdengar bahwa sejak malam pertama bulan Ramadhan, setan dan jin jahat dirantai. Semua pintu surga dibuka, semua pintu neraka ditutup. Malaikat pun menyeru: Kemarilah wahai pecinta kebaikan! Wahai penggemar keburukan, berhentilah! Apa maksudnya? Sadad pun menerangkannya dengan bahasa kekinian khas milenial yang diunggah di akun Instagramnya @ansadad. Begini, Bestie! Penjelasan itu berasal dari hadits Sahabat Abu Hurayrah, diriwayatkan oleh dua ulama hadits ternama: Ibn Majah dan al-Turmudzi. Kualitas hadis itu sahih ya, Bestie! Dont worry! Dalam Sunan Ibn Majah nomor hadisnya 1642, katanya. Menurut Sadad, hadits tersebut mesti dimaknai sebagai simbol bahwa semua jalan menuju kebaikan terbuka lebar. Sebaliknya, semua jalan menuju keburukan dan kejahatan tertutup. Nyadar nggak sih, di bulan Ramadhan kita lebih merasa enteng beribadah, lebih enteng berbuat baik. Orang bilang di bulan Ramadhan kita dapat vibes untuk ibadah, katanya. Nah, ini momentum, Kuy! Mood terbaik beribadah ya di bulan ini. Ini pendapat seorang ulama bernama Al-Gadhi Iyadh. Pendek kata, bulan Ramadhan ini seakan di-design supaya kita menjadi nyaman dan asyik untuk ibadah. Ya gak sih?! Lebih keren lagi nih, di bulan lain ibadah kita serajin di bulan Ramadhan! Kalau masih enggak percaya, lanjut Sadad, Baca sendiri kitabnya: Syuruh Sunan Ibn Majah, pada bagian Kitab a-Shiyam, nama muhaggig-nya Raid Shabry bin Abi Alafah (Amman, Bayt al-Afkar al-Dawliyah, 2007) hlm. 654. Selain menyeru kebaikan lewat media sosial, Sadad yang juga wakil ketua DPRD Jatim rutin menggelar kajian kitab kuning secara online yang diikuti Komunitas Anwar Sadad (KomunitAS). Kajian itu digelar selama Ramadhan melalui zoom dan akun Facebook-nya. Secara spesifik, Ramadhan tahun ini kitab yang dikaji yakni Al-Munqidz min Al-Dhalal karya Imam Al-Ghazali yang menceritakan perjalanan ahli filsafat Islam terkemuka itu dalam menempuh jalur sufi. » Baca berita terkait Ramadhan. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.