BAHAS KONDISI BANGSA: Kiai sepuh berkumpul di Ponpes Riyadlul Jannah, Mojokerto, mereka membicarakan kondisi bangsa terutama soal perekonomian.
MOJOKERTO, Barometerjatim.com - Seratus lebih kiai sepuh dari berbagai daerah di Indonesia yang tergabung dalam Forum Peduli Bangsa (FUB) berkumpul di Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadlul Jannah asuhan KH Mahfudz Saubari di Pacet, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (21/1).
Pertemuan ini sebenarnya agenda rutin Forum Peduli Bangsa (FUB) dua bulanan yang telah beberapa kali menggelar pertemuan serupa. "Kalau sekarang kami mendapat perhatian, mungkin karena di Jakarta lagi ramai isu soal kebangsaan," ujar ketua panitia pertemuan, Yusuf Misbach.
Beberapa kiai sepuh hadir, di antaranya Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma'ruf Amin, KH Ali Akbar Marbun (Medan), KH M Sodri (Jakarta), KH Amin Hamid (Magelang), KH Basori Alwi (Malang) dan KH Salahuddin Wahid (Jombang).
Dalam pertemuan kali ini, FPB berkumpul untuk membicara kondisi bangsa, terutama soal perekonomian yang dikuasai asing. Mereka pun sepakat untuk mendeklarasikan pemberdayaan ekonomi umat dan rakyat melalui Ponpes.
"Ini sudah sepakat dan setelah ini mereka akan merumuskan langkah pemberdayaan ekonomi ini," ujar Kiai Ma'ruf.
Adanya pemberdayaan ekonomi umat melalui Ponpes ini, lanjut Kiai Ma'ruf, sebenarnya adalah langkah agar umat Islam bisa lebih mandiri dan diharapkan umat Islam bisa memberi kontribusi pada bangsa.
"Lebih penting lagi, ini adalah momen untuk mempersatukan bangsa ini serta tak terpecah belah," katanya.
Kiai Ma'ruf juga meminta pada semua kiai agar ikut mengubah perekonomian bangsa dari kapitalis menjadi ekonomi kerakyatan. Ulama, katanya, harus memberi perubahan, sehingga sektor penting seperti pertanian, perikanan dan peternakan tak dikuasai pelaku usaha tertentu saja.
Sementara itu Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, KH Salahudin Wahid yang turut hadir dalam pertemuan menilai, selama ini Ponpes kurang aktif berkontribusi pada ekonomi bangsa. Makanya, momen ini menjadi langkah penting agar ekonomi umat lebih terangkat.
"Ini adalah momen untuk menggiatkan kewirausahaan umat. Yang lebih penting lagi, ini juga bagian langkah untuk meredam keruwetan dan persoalan yang saat ini terjadi. Jangan dipertajam lagi permasalahan yang terjadi," tandasnya.
Usai pertemuan ini, para kiai akan mengumpulkan seluruh tokoh Ormas untuk memberikan masukkan terhadap kondisi bangsa. Menjadi tugas penting bagi ulama dan kiai serta santri untuk berperan serta menyelamatkan NKRI.
roy
Simak berita terukur barometerjatim.com di
Google News.