Siswa SMPN 20 Surabaya Juara Desain Logo CFCI, Ikon Hiu dan Buaya Dibikin Menggemaskan!
SURABAYA | Barometer Jatim – Siswa SMPN 20 Surabaya, Nadja Erfide Al Jamroni tampil sebagai juara lomba desain logo Surabaya Child Friendly City Initiative (CFCI) yang diumumkan Pemkot Surabaya pada puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 di Atlantis Land, Kenjeran Park, Kamis (15/8/2024).
Desainnya terpilih lantaran unik dan mencerminkan semangat, serta kegembiraan anak-anak serta kaya akan kandungan filosofi.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengapresiasi desain logo resmi Surabaya CFCI yang diciptakan Nadja. Dia juga sangat bangga dengan kreativitas dan semangat yang ditunjukkan anak-anak dalam pembangunan Kota Pahlawan ke depan.
"Anak-anak Kota Surabaya kita libatkan sebagai bagian dari sejarah Kota Surabaya secara resmi masuk dalam jaringan global Kota Layak Anak Dunia. Logo yang diciptakan oleh pemenang akan menjadi logo resmi Kota Surabaya CFCI," kata Eri, Senin (19/8/2024).
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad berharap, adanya lomba desain logo Surabaya CFCI dapat terus mendorong anak-anak untuk terus berprestasi dan berpartisipasi aktif dalam membangun kota yang layak untuk mereka tumbuh dan berkembang.
"Surabaya berkomitmen untuk menjadi kota yang tidak hanya ramah, tetapi juga melindungi dan merayakan semua anak tanpa terkecuali," ujarnya.
LINDUNGI ANAK-ANAK: Eri Cahyadi dan istrinya, Rini Indriyani bergembira bersama anak-anak. | Foto: Barometerjatim.com/HPS
Irvan menambahkan, logo yang dirancang Nadja adalah bagian proses Kota Surabaya menjadi Kota Layak Anak Dunia.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya juga telah melakukan berbagai macam langkah seperti pembuatan profil anak serta penerbitan dua Perwali tentang Mekanisme Implementasi Kota Layak Anak, yang di dalamnya mengatur tentang CFCI serta Mekanisme Pemberian Perlindungan Khusus terhadap Anak.
"Pada September nanti, Surabaya akan resmi mendapatkan akreditasi CFCI atau Kota Layak Anak Dunia. Surabaya siap bergabung dengan kota-kota lain di dunia sebagai Kota Ramah Anak Tingkat Dunia," jelas Irvan.
Terkait desain yang diusung, Nadja menerangkan bahwa dia memasukan unsur ikon Kota Surabaya, yaitu ikan hiu dan buaya. Tetapi, dalam desainnya dua hewan tersebut digambarkan mengemaskan dan lucu untuk memberi kesan Kota Surabaya adalah sabahat bagi anak-anak.
"Ikan hiu melambangkan kekuatan dan ketangguhan, sedangkan buaya melambangkan ketahanan dan keberanian," katanya.
Di tengah logo yang berbentuk huruf 'S' itu, Nadja menambahkan gambar hati yang melambangkan kasih sayang dan keramahan Kota Surabaya terhadap anak-anak.
Desain ini tidak hanya indah secara visual tetapi juga kaya makna, mencerminkan nilai-nilai yang ingin dijunjung oleh Kota Surabaya sebagai Kota Layak Anak Tingkat Dunia.
Nadja mengaku sangat bahagia ketika dinobatkan meraih juara dalam lomba desain logo CFCI. Baginya, hal ini menunjukan bahwa kekurangan yang dia miliki tak menghalangi kemampuan dan prestasinya.
Diketahui, Nadja merupakan seorang anak penyandang disabilitas yang sehari-hari menggunakan kursi roda untuk beraktivitas.
Dengan bangga dan percaya diri, dia terus mengayuh kursi rodanya untuk menerima hadiah pada Puncak Peringatan Hari Anak Nasional Kota Surabaya 2024 di Atlantis Land.{*}
- Pemenang Lomba Desain Logo CFCI
1. Juara I: Nadja Erfide Al Jamroni, SMPN 20 Surabaya
2. Juara II: Natania Putri, MTs Nurul Huda Surabaya
3. Juara III: Aira Sigita Bella Asanti, MTs Nurul Huda Surabaya
4. Juara Harapan I: Khayra Mahdia Izzatunnisa, SDIT Nurul Hikmah Sidoarjo
5. Juara Harapan II: Jessica Angela Tyahyo, SMA Kristen Gloria 2 Surabaya
6. Juara Harapan III: Muhammad Rafi, SMA Luqman Al-Hakim Surabaya
7. Juara Favorit SD: Mochamad Ulil Albab, SDN Jemur Wonosari 1 Surabaya
8. Juara Favorit SMP: Johanna Adreena Pasha, SMPN 3 Surabaya
9. Juara Favorit SMA: Sabrina Syahla Gadis Limarianto, SMA Negeri 5 Surabaya
10. Juara Favorit Pilihan Warga Kota Surabaya: Jessica Angela Tyahyo, SMA Kristen Gloria 2 Surabaya
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur