Harga Sewa GBT untuk Piala AFF U-19 'Cekik' PSSI, Eri Cahyadi Tegur Keras Kadisbudporapar!

Reporter : -
Harga Sewa GBT untuk Piala AFF U-19 'Cekik' PSSI, Eri Cahyadi Tegur Keras Kadisbudporapar!
JAGA MELULU PAD: Eri Cahyadi, harga sewa GBT jangan hanya diorientasikan untuk PAD. | Foto: Barometerjatim.com/HPS

SURABAYA | Barometer Jatim – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menegur keras dan akan mengevaluasi Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Hidayat Syah terkait pengelolaan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Teguran keras Eri tersebut, merespons gaduh masalah bayar sewa GBT oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menunggak pembayaran saat digunakan untuk venue Piala AFF U-19 2024, padahal tenggat waktu yang diberikan hingga 23 Agustus.

PSSI melalui Anggota Exco, Arya Sinulingga juga sempat meminta diskon, karena harga sewa GBT yang mencapai Rp 6,4 miliar tersebut dua kali lipat dibandingkan dengan sewa Stadion Manahan Solo.

Eri perlu menegur keras Hidayat Syah, lantaran harga sewa tersebut tidak sesuai dengan skema awal yang disampaikannya ke seluruh jajaran.

"Yang pasti saya punya visi, siapa pun yang membawa nama baik Kota Surabaya terlebih Indonesia harus didukung secara penuh. Saya tegur keras betul Kepala Dinas Disbudporapar untuk melakukan klarifikasi dan evaluasi," geramnya, Jumat (16/8/2024).

Eks Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menegaskan, sejak awal dirinya sudah menginstruksikan supaya memberi keringanan biaya sewa bagi ajang yang membawa nama besar Indonesia, seperti pergelaran Piala AFF U-19.

Dia juga mengakui ada miskomunikasi antara Disbudporapar dan PSSI, terkait adanya surat permohonan pembayaran pemanfaatan venue pertandingan dan latihan.

"Terkait anggaran apapun yang membawa nama besar kota dan negara Indonesia, saya bahkan melibatkan jaksa pengacara negara agar ada keringanan pembayaran penyewaan venue, karena pemberian keringanan itu sesuai dengan visi saya," paparnya.

Jangan Melulu PAD

Eri menegaskan, dinas tidak boleh hanya berorientasi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk event-event yang membawa nama besar kota dan negara, serta bisa menghasilkan dampak ekonomi di masyarakat.

“Orientasi dinas itu jangan semata-mata direct income PAD, tapi juga indirect income-nya seperti branding Surabaya yang punya GBT dan dampak ekonomi ke masyarakat,” ujarnya.

Karena itu, pemberian keringanan pembayaran pemanfaatan venue untuk pergelaran khusus seperti Piala AFF sudah menjadi atensinya.

"Saya akan evaluasi lagi terkait apa yang dilakukan Disbudporapor. Kalau untuk Persebaya saja ada diskon, apalagi untuk negara," ucapnya.

Lagai pula, tambah Eri, sebelum pertandingan AFF dimulai dia sempat meminta kepada PSSI untuk menjadikan Stadion GBT sebagai salah satu venue ajang bergensi tersebut. Tujuannya, untuk memperkenalkan stadion kebanggan arek-arek Suroboyo tersebut ke kancah internasional.

Tidak Cek Tagihan

Sebelumnya, Kepala Disbudporapar Surabaya, Hidayat Syah meminta maaf kepada PSSI, pencinta sepak bola, dan seluruh masyarakat Indonesia, terkait beredarnya kabar surat permohonan pembayaran pemanfaatan venue pertandingan dan latihan. Dia juga sudah berkoordinasi dengan PSSI untuk menyelesaikan masalah ini.

Hidayat mengakui dirinya mendapat teguran keras dari Eri yang sejak awal berpesan untuk memberi keringanan biaya sewa bagi ajang yang membawa nama besar kota, apalagi nama besar negara seperti ajang Piala AFF.

Hidayat menuturkan, surat tagihan tersebut belum sempat dilakukan pengecekan apakah biaya yang ditagihkan sudah dikenakan pengurangan atau tidak.

“Kami akui bahwa kami salah. Belum sempat dicek, surat tersebut sudah terkirim ke PSSI hingga akhirnya menjadi polemik,” tutur Hidayat.

“Jadi dinas tidak boleh berpikir semata-mata soal PAD jika ada ajang yang membawa nama Kota Surabaya, seperti Persebaya kan ada diskon. Kesalahan kami adalah tidak mengecek surat permohonan pembayaran tersebut, apakah sudah dikenakan diskon atau belum,” imbuhnya.{*}

| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.