Luas Tanam Tembakau di Lamongan Meningkat, 4 Faktor Ini Jadi Pendukung!
LAMONGAN | Barometer Jatim – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan, Mohammad Wahyudi mengungkap luas tanam tembakau di Lamongan pada 2024 meningkat menjadi 9.638 hektare.
“Angka tersebut lebih besar dibandingkan dengan luas tanam pada 2023 yaitu 8.337 hektare. Para petani tembakau sudah mulai menanam sejak Mei lalu, dan Agustus awal ini merupakan batas akhir penanaman," katanya, Kamis (8/8/2024).
Wahyudi menjelaskan, peningkatan tersebut didukung beberapa faktor. Salah satunya yakni kondisi iklim yang mendukung pertanaman tembakau. Lalu harga komoditas yang kompetitif, serta peralihan penanaman komoditas lain dari padi atau palawija ke tembakau.
"Kondisi iklim sangat mendukung meningkatnya luas tanam tembakau. Jadi ada beberapa lahan yang biasanya ditanami padi atau palawija beralih tanam tembakau, karena faktor iklim yang mendukung," jelasnya.
Selain tiga hal tersebut, tandas Wahyudi, Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) juga mendukung pemaksimalan budidaya perkebunan di Lamongan.
"DBHCHT sangat membantu petani tembakau mulai dari penyiapan benih, proses penanaman dengan membantu sarana dan prasarana pertanian, hingga pasca panen," terangnya.
Wahyudi menambahkan, tahun ini ada delapan wilayah di Lamongan yang menanam tembakau. Yakni Kecamatan Sukorame, Bluluk, Sambeng, Ngimbang, Mantup, Modo, Kedungpring, dan Sugio.
“Seluruhnya menanam tembakau dengan varietas Jawa dan Virginia,” tuntas Wahyudi.{*}
| Baca berita Tembakau. Baca tulisan terukur Hamim Anwar | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur