Eri Cahyadi Kembali Ngantor di Kelurahan: Cara Saya Bekerja dengan Warga Tidak Ada Batas!

SURABAYA | Barometer Jatim – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi kembali memulai program ngantor di kelurahan, Senin (6/5/2024). Sebelumnya pernah dilakukan di awal masa jabatannya pada 2021.
Pagi hari, Eri ngantor perdana di Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan. Di tempat tersebut, dia ingin memastikan keefektifan dan percepatan pelayanan administrasi kependudukan (adminduk).
Dia menekankan, pelayanan Adminduk harus diselesaikan dalam waktu satu hari. Namun ada beberapa kasus yang memang memerlukan penanganan khusus.
"Saya sudah sampaikan, pelayanan adminduk harus satu hari selesai, tapi saya berharapnya (persoalan) bisa dipisah," katanya.
Dari Bubutan, siang hari Eri melanjutkan ngantor di Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan. Dia juga ingin memastikan keefektifan dan percepatan pelayanan Adminduk.
AKRAB DENGAN WARGA: Eri Cahyadi sapa hangat lansia saat ngantor di Kelurahan Perak Barat. | Foto: Barometerjatim.com/HPS
Di kantor Kelurahan Perak Barat, Eri juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada keluarga miskin berupa rombong dan kursi roda, serta bantuan makanan dan susu bergizi bagi balita prastunting.
Selanjutnya, Eri langsung membuka ruangan Sambat Warga untuk mendengarkan permasalahan yang dialami warga. Beberapa warga pun mengantre untuk mengajukan sejumlah keluhan.
“Di 2021-2022 saya sudah ngantor di kelurahan, sekarang 2024 saya mau cek. Butuh kecepatan yang solutif lagi ketika ada permasalahan. Camat, lurah, dan Kepala PD harus memiliki kemampuan untuk menyelesaikan sebuah masalah,” kata Eri.
Dia mengungkapkan temuan dan solusi yang diperoleh saat ngantor di Kelurahan Perak Barat. Termasuk menyoroti pentingnya pelayanan administrasi yang efisien dan solutif bagi masyarakat.
Eri bercerita, ada warga yang mengontrak rumah dan ingin mengurus perpindahan Kartu Keluarga (KK), namun terkendala oleh warga yang mengontrak sebelumnya dan tidak ingin melakukan perpindahan KK. Karenanya, dia kemudian menelepon pemilik rumah untuk memberikan solusi terbaik bagi penghuni kontrakan yang baru.
“Aturan kita sudah jelas, aplikasi Cek-in Warga Surabaya sudah kita sampaikan ke Kemendagri. Ternyata di rumah itu sudah ada orang yang baru, maka orang lama yang kita blokir (adminduk) dan kita ganti dengan orang yang baru,” ungkapnya.
Eri berharap, kemudahan berkomunikasi dengan mendengarkan keluh kesah warga bisa menjadi contoh bagi petugas kelurahan, petugas kecamatan, maupun perangkat daerah yang setiap hari bertemu dengan warga agar lebih mudah menyelesaikan persoalan.
“Cara saya bekerja dengan warga tidak ada batas. Saya berharap RT, RW, LPMK, dengan lurah dan camat tidak ada batas dengan warga,” ujarnya.
Karena itu, filosofi terkait pelayanan yang efisien dan solutif bagi masyarakat harus segera terlaksana. Nantinya, seusai ngantor di kelurahan selama dua hari akan dilakukan evaluasi.
“Saya akan evaluasi seperti ini, maka setelah besok saya ke dua kelurahan lagi, saya kumpulkan lurah camat untuk mengubah,” ucapnya.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur