Menakar Ketua DPD RI 2024-2029, Guru Besar UINSA: Nawardi Bukan Sekadar Layak tapi Sudah Waktunya!
SURABAYA | Barometer Jatim – Ahmad Nawardi untuk kali ketiga masuk ke Senayan sebagai senator. Kali ini perolehan suaranya bahkan lebih dahsyat, terbanyak dari empat calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang melangkah ke Senayan dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur hasil Pemilu 2024.
Melihat kembali penetapan KPU, Nawardi tampil sebagai juara di Jatim dengan raihan 3.281.105 suara. Disusul LaNyalla Mahmud Mattalitti (3.132.076), Lia Istifhama (2.739.123), dan Kondang Kusumaning Ayu (2.542.036).
Raihan suara Nawardi tersebut, naik 1.866.627 dibandingkan capainnya sebesar 1.414.478 pada Pemilu 2019. Saat itu berada di posisi tiga di bawah Evi Zainal Abidin (2.416.663) dan LaNyala (2.267.058), serta di atas Adilla Azis (1.322.755).
Bahkan capaian suara Nawardi di 2024 lebih dahsyat lagi jika dibandingkan saat Pemilu 2014. Selisihnya hingga 2.517.908, karena saat itu mengantongi 763.197 suara, berada di bawah Emilia Contessa (1.196.314) serta di atas Abdul Qadir Amir Hartono (670.077) dan Budiono (656.387).
Atas capaian hebat tersebut dan segala resources yang dimiliki, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya bidang Ilmu Politik Islam, Prof Abdul Chalik melihat Nawardi sudah waktunya menjadi Ketua DPD RI.
BEDAH BUKU: Di tengah kesibukannya sebagai senator, Nawardi masih produktif menulis buku. | Foto: Barometerjatim.com/ROY
“Kalau Cak Nawardi itu sebenarnya sejak awal, sejak 2019 kemarin. Kalau saja dia punya keinginan dan mampu untuk memobilisasi anggota-anggota yang lain, sebenarnya dia cukup berpeluang untuk menjadi Ketua DPD,” katanya pada Barometer Jatim, Kamis (11/4/2024).
“Apalagi saat ini, saat dimana dia sudah memecahkan rekor. Pertama, rekor tiga kali berturut-turut (menjadi senator). Yang kedua, jumlah 3 juta lebih suaranya adalah jumlah suara yang sangat memungkinkan,” sambungnya.
Pun dari sisi semua resources, tandas Prof Chalik, Nawardi terbilang komplet. Mulai dari pengalaman, basis massa, kemudian skill sebagai senator.
“Tinggal syaratnya cuma satu, bagaimana dia meyakinkan DPD-DPD dari provinsi lain agar dapat bersama dengan dia untuk kepentingan-kepentingan DPD 1 (ketua)., karena pada semua aspek sudah memenuhi syarat. Begitu kira-kira gambaran saya,” nilainya.
- DID U KNOW? : Nawardi meluncurkan buku autobiografi berjudul "Parlemen Jalanan ke Parlemen Senayan" pada Rabu, 16 November 2022. Mengisahkan perjalanan hidupnya yang pernah bekerja sebagai kernet, tukang cuci mobil, wartawan, hingga kini senator.
Jadi Nawardi sudah layak menjadi Ketua DPD? “Ya bukan sekadar layak, sudah waktunya! Karena dia satu-satunya menurut saya, senator yang secara berturut-turut tiga periode itu berada di DPD,” kata Prof Chalik.
“Kedua, dia sudah punya pengalaman yang konkret. Punya pengalaman menjadi DPRD Jatim. Artinya pengalaman di pemerintahan, terutama pada aspek legislasi dan representasi di DPD itu sudah punya. Tinggal bagaimana dia meyakinkan DPD-DPD yang lain,” sambungnya.
Selain itu, Prof Chalik melihat Nawardi adalah sosok yang sangat unik, sangat istimewa, terutama dari sisi resources.
“Dari sisi basis massa itu sangat unik. Makanya kalau saja misalnya yang bersangkutan punya keinginan untuk maju Ketua DPD, saya rasa itu harus didorong bersama-sama karena memang sudah waktunya,” pungkasnya.{*}
- SUARA SENATOR DAPIL JAWA TIMUR
Periode 2024-2029*
1. Ahmad Nawardi: 3.281.105
2. LaNyalla Mahmud Mattalitti: 3.132.076
3. Lia Istifhama: 2.739.123
4. Kondang Kusumaning Ayu: 2.542.036
Periode 2019-2024
1. Evi Zainal Abidin: 2.416.663
2. LaNyala Mahmud Mattalitti: 2.267.058
3. Ahmad Nawardi: 1.414.478
4. Adilla Azis: 1.322.755
Periode 2014-2019
1. Emilia Contessa: 1.196.314
2. Ahmad Nawardi: 763.197
3. Abdul Qadir Amir Hartono: 670.077
4. Budiono: 656.387
*Terpilih
| Baca berita DPD RI. Baca tulisan terukur Abdillah HR | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur