IHSG Rontok! Senator Nawardi: Melemah Sementara, Ekonomi Indonesia Tetap Kuat

Reporter : -
IHSG Rontok! Senator Nawardi: Melemah Sementara, Ekonomi Indonesia Tetap Kuat
TETAP TENANG: Ahmad Nawardi, masyarakat dan pelaku pasar harus tetap tenang sikapi penurunan IHSG. | Foto: IST

SURABAYA  | Barometer Jatim – Ketua Komite IV DPD RI, Ahmad Nawardi mengimbau masyarakat dan pelaku pasar untuk tetap tenang dalam menyikapi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Diketahui, perdagangan saham pada sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (18/3/2025) mengalami penghentian sementara (trading halt), lantaran posisi IHSG anjlok 5,02 persen ke level 5.146.

Menurut Nawardi dalam keterangannya, pelemahan IHSG lebih banyak dipicu sentimen pasar terhadap isu-isu global dan domestik yang tidak berhubungan langsung dengan fundamental ekonomi nasional.

"Kita perlu melihat bahwa ekonomi Indonesia tetap stabil. Penurunan IHSG lebih banyak disebabkan faktor eksternal, seperti ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat, Eropa, dan China, serta konflik geopolitik di Timur Tengah,” katanya.

“Selain itu, ada juga beberapa isu domestik yang bersifat sementara dan tidak terkait langsung dengan kebijakan ekonomi pemerintah," tandas senator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur tersebut.

Nawardi menegaskan, fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, didukung indikator makroekonomi yang stabil seperti pertumbuhan ekonomi yang terjaga, inflasi yang terkendali, dan cadangan devisa yang cukup.

Dia juga mengajak para investor untuk tetap rasional dalam menghadapi dinamika pasar modal, dan tidak mengambil keputusan secara emosional.

"Pemerintah bersama otoritas terkait terus berupaya menjaga stabilitas pasar keuangan. Kami di DPD RI juga akan terus memantau perkembangan ini, agar situasi tetap kondusif dan tidak berdampak negatif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan," ucapnya.

Nawardi menekankan pentingnya langkah konkret dalam menghadapi gejolak pasar dengan meningkatkan mitigasi risiko dan transparansi di pasar modal. Selain itu, literasi keuangan bagi investor ritel juga perlu ditingkatkan, agar mereka tidak mudah terpengaruh sentimen sesaat.

“Kepastian hukum dan konsistensi kebijakan ekonomi harus dijaga guna meningkatkan kepercayaan investor, sementara penguatan diplomasi ekonomi diperlukan untuk meredam dampak perang dagang dan ketegangan geopolitik,” katanya.

Dia juga menyerukan kepada para pengusaha super kaya di Indonesia, untuk turut berperan dalam menghadapi pelemahan IHSG dan rupiah.

"Jangan sampai ada pihak yang justru mencari keuntungan dalam kesulitan yang sedang dihadapi rakyat Indonesia. Saatnya bagi para pengusaha besar untuk menunjukkan kepedulian dan berkontribusi dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional," tegasnya.

Nawardi mendukung penuh upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian. Meski demikian, peran pengawasan dan koreksi tetap perlu dilakukan.

Karena itu, penting bagi Komite IV untuk memberikan masukan konstruktif serta solusi konkret, guna membantu pemerintah dalam menghadapi gejolak pasar dan dampak kebijakan ekonomi yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian nasional.

“Komite IV berkomitmen untuk terus memastikan, bahwa setiap langkah ekonomi yang diambil pemerintah tetap mengarah pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.{*}

| Baca berita DPD RI. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.