Komunikasi Tak Jalan, Mesin Parpol Gus Ipul-Anas Macet

MESIN PARPOL MACET: Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas, rekomendasi sudah diturunkan tapi komunikasi internal Parpol terkait pemenangan belum jalan. | Foto: Ist
SURABAYA, Barometerjatim.com Rekomendasi untuk Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas sudah turun. Tapi entah mengapa, baik PDIP maupun PKB, hingga kini belum melakukan komunikasi politik di seluruh level tingkatan pengurus masing-masing Parpol.
Sampai saat ini belum ada komunikasi mengenai Pilgub Jatim 2018, ungkap Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya, Laila Mufidah kepada wartawan via ponselnya, Kamis (26/10).
Bahkan, anggota Komisi D DPRD Surabaya itu mempertegas, pihaknya belum mendapatkan petunjuk apapun dari partainya, baik dari DPC maupun DPW PKB Jatim terkait Pilgub Jatim 2018.
Baca: Elektabilitas Gus Ipul Kian Turun, Khofifah Naik 4 Persen
Apalagi soal penunjukan Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar sebagai ketua tim pemenangan Saifullah-Anas. Padahal, 19 Oktober lalu, Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi menyebut Halim sebagai ketua tim pemenangan.
Jika benar mesin Parpol pengusung Saifullah-Anas belum bergerak maksimal, maka bisa diasumsikan kalau masih ada persoalan internal di antara kedua Parpol pengusung.
Padahal, menurut pakar komunikasi politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Suko Widodo, komunikasi politik sudah harus dilakukan secara intens oleh masing-masing Parpol pengusung, termasuk di level bawah mulai DPC-DPC/DPD, ranting hingga anak ranting.
Dengan harapan agar pengurus partai di provinsi dan kabupaten/kota segera menyiapkan langkah-langkah kongkret di wilayah masing-masing, tandas Suko di sela diskusi panel publik bertajuk Pilgub Jatim 2018 di Era Milenial yang digelar di Surabaya, Kamis (26/10).
Baca: Dua Mantan Tokoh PKB Hadiri Pertemuan Tim Khofifah
Lanjut dosen FISIP Unair tersebut, koalisi sangat memerlukan komunikasi sebagai cara untuk membangun konsolidasi tim yang solid. "Untuk itu keberadaan tim harus melibatkan semua anggota koalisi," tegasnya.
Sementara menanggapi usulan Halim sebagai ketua tim pemenangan, Suko memperkirakan jika pertimbangan tersebut kemungkinan karena posisi figur calon yang diusung.
Mungkin karena jagonya PKB adalah gubernur. Tetapi kalau sudah tim, seharusnya ya melebur dan menyatu, hilangkan sekat, tandasnya.