Tol Trans Madura Tak Jelas, Bupati Sumenep Bersurat ke Jokowi Minta Jalur Kereta Dihidupkan Lagi!

Reporter : -
Tol Trans Madura Tak Jelas, Bupati Sumenep Bersurat ke Jokowi Minta Jalur Kereta Dihidupkan Lagi!
JALUR KERETA: Bupati Fauzi, reaktivasi transportasi kereta bisa tingkatkan ekonomi di Madura. | Foto: Barometerjatim.com/DOK

SUMENEP, Barometer Jatim – Usulan Tol Trans Madura tak kunjung disambut pemerintah pusat. Sebagai alternatif, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi meminta agar jalur kereta di Pulau Madura dihidupkan lagi.

Menurut Fauzi, reaktivasi transportasi kereta bisa meningkatkan perekonomian di Pulau Madura. Sebab, ketika jalur kereta masih beroperasi, ada banyak komoditas yang hilir mudik dari Madura ke Surabaya, termasuk wilayah-wilayah lain di Jatim.

Selama ini, tandas Fauzi, Madura kaya komoditas garam, termasuk gula, jagung dan daging sapi. Kayanya potensi ini membuat Madura bisa menjadi kekuatan andalan nasional untuk menopang target swasembada pangan. Sayangnya, infrastruktur untuk menopang hal tersebut belum banyak difasilitasi.

“Dengan reaktivasi jalur kereta, akan ada pemangkasan waktu dalam perputaran komoditas. Dengan sendirinya, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Madura,” katanya.

Terkait permintaan agar pemerintah pusat menghidupkan kembali jalur kereta, Fauzi yang juga Mustasyar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep itu, bahkan sudah mengirimkan surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Agar terwujud, Fauzi turut mengajak kepala daerah lain di Pulau Madura (Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan) untuk bersama-sama mengingatkan kepada pemerintah pusat ihwal pentingnya reaktivitas jalur kereta.

“Jangan lupa, komoditas-komoditas seperti garam dan gula selama ini banyak didapat melalui importasi. Miliaran dolar yang harus dibayarkan. Jadi, kenapa tidak mengandalkan Madura yang kaya akan potensinya,” katanya.

Fauzi menambahkan, Presiden Jokowi dalam lampiran Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan, turut menargetkan reaktivasi jaringan kereta api dari Kamal (Bangkalan) hingga Kalianget (Sumenep).

Dalam lampiran Perpres juga tertera nilai estimasi investasi yang dibutuhkan, mencapai Rp 3,37 triliun. Di sisi lain, untuk menghubungkan jaringan rel ke Surabaya juga dibuat masterplan pembangunan Autonomous Rail Rapid Transit (ART) yang menghubungkan Pelabuhan Kamal, Stasiun Bangkalan menuju Stasiun Pasar Turi, Surabaya dengan estimasi investasi Rp 3,59 triliun.

“Saatnya warga Madura, ulama, tokoh masyarakat, kepala daerah se-Madura, Gubernur Jatim, serta pemerintah pusat solid mengawal terealisasinya agenda konektivitas Madura, demi kemajuan bersama,” kata Fauzi.{*}

 » Baca berita terkait Sumenep. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.