Keliling Gereja saat Malam Natal, Eri Cahyadi Serukan Rasa Toleransi di Kota Pahlawan
SURABAYA, Barometer Jatim – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) keliling mengecek pengamanan gereja-gereja di malam Natal, Sabtu (24/12/2022). Hal ini untuk memastikan umat Kristiani dapat melakukan Natal dengan rasa aman dan nyaman.
Pengecekan itu dilakukan mulai dari Gereja Bethany Nginden, GPIB Nazareth Jalan Wiratno Komplek AL Kenjeran, Gereja Sidang Jemaat Allah di Jalan Ambengan, Gereja Katedral di Jalan Polisi Istimewa, dan terakhir di Gereja Katolik Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria di Jalan Kepanjen.
Dalam setiap kunjungannya itu, Eri selalu menyerukan rasa toleransi di Kota Pahlawan. Bahkan, demi menunjukkan rasa toleransi, di sejumlah titik di Kota Surabaya dipasang ornamen-ornamen pohon Natal. Selain itu, di beberapa Eri menyampaikan ucapan Natal dan tahun baru.
Selain itu, Eri juga minta jemaat Kristiani untuk ikut serta mendoakan Surabaya agar dijauhkan dari bencana.
“Saya menitipkan kepada mereka, semoga Surabaya ini dijauhkan dari bencana, dimunculkan guyub rukunnya dan ditinggikan rasa toleransinya, karena kita semua sadar bahwa kita semua ini satu dan sama, yaitu di bawah NKRI,” ucapnya.
Bahkan, yang membuat Eri bangga, umat muslim, Hindu, Pramuka, serta ormas lainnya ikut menjaga gereja. Makanya, dia berharap ketika Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha, pemuda gereja juga ikut menjaga.
- Baca: CIDe Soroti Aliran Hibah Pemprov Jatim ke Masjid Al Akbar, Beredar Dokumen Nilainya Capai Rp 46,7 M!
“Jadi, setelah shalat Idul Adha misalnya, kita potong hewan kurban dan makan bersama-sama. Itu akan indah dan inilah keindahan yang harus terus kita jaga dan toleransi yang harus kita jaga di Kota Surabaya ini, karena warga Surabaya sejatinya sudah melakukan apa itu toleransi beragama,” tegasnya.
Sementara itu Pastor Kepala Paroki Gereja Katedral Romo Cornelius Tri Widya Cahya Utama, merasakan rasa toleransi yang terus digaungkan di Surabaya. Salah satu buktinya Pemkot memasang ornamen pohon natal di berbagai titik. Baginya, segela perbedaan bisa disatukan dengan Bhinneka Tunggal Ika.
“Kami sangat bersyukur, ada teman-teman mahasiswa dari IAIN menyaksikan prosesi perayaan Natal di gereja. Kita juga gembira saat Idul Fitri jadi hari keagamaan yang lain juga,” katanya.{*}
» Baca berita terkait Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur lainnya Andriansyah.